WahanaNews.co | PT Petrokimia Gresik (Persero), BUMN yang beropeasi di bawah holding PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan solusi agroindustri guna menata masa depan pertanian Indonesia berkelanjutan melalui penggunaan 100 drone.
Solusi tersebut, sebagaimana diungkapkan Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, bernama Smart Precision Farming, yang saat ini baru memanfaatkan dua drone.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Program ini, akan dijalankan dengan mengembangkan teknologi baru pada pertanian Indonesia. Misalnya, penggunaan produk pupuk berteknologi nano, serta pemanfaatan drone untuk pemupukan maupun pemantauan pertumbuhan tanaman.
"Pupuk Petrokimia Gresik berteknologi nano menjadi yang pertama diproduksi oleh produsen pupuk Indonesia," ucap Satriyo, melansir Kompas.com, Sabtu (3/6/2023).
Pupuk nano memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya, pengaplikasian yang jauh lebih efektif dan efisien.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Pupuk ini akan diaplikasikan ke lahan pertanian menggunakan drone, sebagai salah satu solusi penghematan biaya produksi bagi petani.
Pasalnya, biaya mahal dalam budidaya pertanian adalah tenaga kerja. Dengan drone cukup dioperasikan satu orang.
Terlebih, drone dapat menjangkau hingga 20 hektar lahan setiap harinya. Hal ini karena drone telah dilengkapi dengan alat pendeteksi kondisi tanaman.
Jika ada tanaman kekurangan pupuk, pengelola drone akan melakukan penambahan dosis pupuk sesuai kebutuhan.
Sebaliknya, bila tanaman sudah subur, dosis pupuk juga akan dikurangi, sehingga pemupukan lebih presisi.
Petrokimia Gresik saat ini memiliki dua drone. Ke depannya, akan ada penambahan sampai dengan 100 unit drone.
Harapannya, di setiap area ada skuadron drone yng dioerasikan melengkapi Mobil Uji Tanah (MUT) dan berkeliling ke seluruh Indonesia.
Selian itu, drone ini juga bisa digunakan menangkap foto geospasial. Kemampuan ini bisa melihat kondisi tanaman yang dibudidayakan, apakah tumbuh subur atau sebaliknya.
Hasil foto drone juga dapat dikoneksikan dengan satelit. Konsekuensinya, hasil foto dan keterhubungan dengan satelit bisa dimanfaatkan untuk pertanian Indonesia.
Berkenaan dengan Smart Precision Farming, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan,"Saya mengapresiasi Smart Precision Farming Petrokimia Gresik untuk pertanian Indonesia semakin baik." [eta]