WahanaNews.co, Manggarai Barat -
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggulirkan "Gerakan Wisata Bersih (GWB)" di Labuan Bajo sebagai langkah bersama dalam menciptakan kebersihan destinasi, memperkokoh semangat, dan langkah kolaboratif menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo berlangsung di dua titik yakni di kawasan Marina Waterfront dan Pantai Pede, NTT, Sabtu (12/42025). Kegiatan diisi dengan aksi bersih sampah massal yang diikuti 2.000 peserta dengan jumlah sampah yang terkumpul sebanyak 1.080,6 kilogram.
Baca Juga:
Menpar: The UN Tourism 37th CAP-CSA Joint Commission Meeting Siap Digelar di Jakarta
Selain kegiatan bersih-bersih massal, juga ada edukasi dan kampanye untuk meningkatkan wisatawan dan masyarakat lokal, penyediaan fasilitas pendukung seperti tempat sampah yang memadai dan ramah lingkungan.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengatakan, Gerakan Wisata Bersih merupakan gerakan kolektif sebagai upaya bersama dalam meningkatkan daya saing destinasi pariwisata Indonesia yang lebih aman dan sehat bagi wisatawan.
"Gerakan Wisata Bersih adalah salah satu dari lima program prioritas Kementerian Pariwisata," kata Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa.
Baca Juga:
Dear Traveler Jangan Lupa Menjelajahi Indahnya Pegunungan Pangandaran
Sebagai program unggulan Kemenpar, Gerakan Wisata Bersih didasari dari aspirasi masyarakat tentang banyaknya destinasi wisata Indonesia yang masih membutuhkan perhatian besar pada kebersihan.
Hal ini diharapkan akan berdampak besar bagi citra pariwisata Indonesia yang memiliki cita-cita besar dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Salah satunya tergambar dari pilar kesehatan dan kebersihan Indonesia di peta pemeringkatan Travel and Tourism Development Index (TTDI). Meski peringkat Indonesia melonjak dari 32 ke posisi 22 dunia di tahun 2024, pilar kesehatan dan kebersihan (health and hygiene) masih rendah bahkan turun dari angka 89 menjadi 82.