WahanaNews.co | Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia terus naik meski pandemi Covid-19 belum berakhir.
Perry menyebutkan pun beberapa faktor pendukung yang dapat menumbuhkan perekonomian. Termasuk sumber pendapatan negara yang seimbang, stabilitas domestik dan meningkatnya digitalisasi sistem pembayaran.
Baca Juga:
Apindo Ungkap Penyebab Tutupnya Banyak Pabrik dan PHK di Jawa Barat
"Kita telah mencapai pertumbuhan ekonomi 4,7 hingga 5,5 persen tahun ini (yang) didukung oleh sumber pertumbuhan ekonomi yang lebih berimbang, stabilitas yang terkelola dengan baik, defisit transaksi berjalan yang rendah, masih dalam target kami 3 persen plus/minus 1 dan juga peningkatan pembiayaan bank terhadap perekonomian," ujar Perry saat menghadiri Financial Track Side Event G20 Presidency, Rabu (16/2).
Berdasarkan hasil riset Bank Indonesia, Perry juga memproyeksikan pertumbuhan di sektor pembayaran digital akan meningkat dan membantu akselerasi pemulihan ekonomi negara.
Sektor e-commerce diprediksi naik 31,2 persen, sistem pembayaran e-money (electronic-money) meningkat 17,1 persen dan juga perbankan digital menanjak 24,8 persen.
Baca Juga:
Sejarah UMKM Nasional, Roda Penggerak Perekonomian Indonesia
"Kami juga melihat meningkatnya akselerasi digitalisasi ke mendukung perekonomian kita. Oleh karena itu, kami optimis Indonesia berada di jalur pemulihan ekonomi," katanya.
Tidak hanya itu, kondisi ekonomi global juga semakin meningkat. Bank Indonesia memproyeksikan pemulihan ekonomi global sebesar 4,4 persen, dengan kontribusi terbesar datang dari Amerika Serikat dan Cina.
"Namun ada juga risiko dari kebijakan normalisasi, terutama dimulai dengan adanya peningkatan perdagangan, dengan itu tentu saja dari pasar negara berkembang risiko normalisasi dapat dikelola dengan baik dan mendukung stabilitas domestik serta pemulihan ekonomi," jelas Perry. [bay]