WahanaNews.co | Usai masalah harga kedelai dan minyak, kali ini stok gula pasir mulai langka di pasaran. Selain stoknya menipis, harga gula pasir pun mengalami kenaikan.
Berdasarkan di beberapa ritel modern dan agen tradisional di bilangan Bekasi hari ini, Senin (4/4/2022), stok gula pasir tidak banyak sebagaimana mestinya. Merek-merek terkenal tak terlihat, yang ada justru merek asing alias jarang ditemui.
Baca Juga:
Hindari Diabetes, Pakar Gizi: Konsumsi Gula Maksimal 4 Sendok Makan Per Hari
Seperti di salah satu agen tradisional. Pada rak penyimpanan gula pasir, hanya ada gula GMP satu kilogram seharga Rp 14.000. Kemudian dengan jenis yang sama ukuran setengah kilogram seharga Rp 7.000, dan gula kemasan merek GulaVit dibanderol Rp 14.000 per kilogram.
Salah satu pegawai, Rini menyebut stok gula hanya tersisa di rak penyimpanan saja, artinya di gudang sudah tidak ada. Dia juga bilang merek lain seperti Gulaku sudah tidak masuk beberapa hari belakangan ini, termasuk merek-merek terkenal lainnya.
"Tinggal di situ saja. Di gudang sudah nggak ada. Yang merek Gulaku sudah kosong beberapa hari belakangan ini. Nggak masuk-masuk lagi. Gula lagi langka," ujarnya di lokasi.
Baca Juga:
Ketidakpahaman Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Bisa Picu Potensi PTM di Masa Mendatang
Bergeser ke agen tradisional lainnya yang hanya berjarak kurang lebih 10 meter, stok gula pasir juga menipis. Padahal di masa puasa seperti sekarang ini, gula menjadi barang pokok membuat minuman manis melepas dahaga.
Adapun gula yang tersedia hanya gula GMP yang dibungkus ukuran satu kilogram dan setengah kilogram. Untuk satu kilogram dijajal Rp 14.000 sementara setengah kilogram dijajal Rp 7.000.
Merek Gulaku, ada. Namun stoknya tidak banyak. Harganya dipatok Rp 17.000 per kilogram.
"Gulanya sisa itu. Nggak ada lagi. Susah sekarang," ucap salah seorang pegawai yang tengah merapikan barang di rak penyimpanan.
Saat mencoba mendatangi ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret, tak seperti di agen tradisional sebelumnya, di Alfamart justru rak penyimpanan gula kosong melompong.
Pegawai ritel menyebut, kekosongan tersebut sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu. "Kosong, di gudang juga nggak ada barang. Sudah tiga hari nggak ada barang (gula) masuk. Langka," beber pegawai yang tak mau disebutkan namanya.
Sementara di ritel Indomaret, gula pasir hanya tersisa 10 buah dengan merek Indomaret. Saking, sampai-sampai di rak penyimpanan ditempelkan kertas yang berisi keterangan "Pembelian Gula Maksimal 2 pack per Konsumen".
"Kosong yang merek Gulaku. Rose Brand juga nggak ada. Sisa itu aja yang merek Indomaret. Pembeliannya juga dibatasi. Satu customer cuma boleh beli 2 saja maksimal," kata Iman.
Sebelumnya, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan, harga gula di tingkat konsumen saat ini berkisar Rp14.500 per kg. Kenaikan harga diakibatkan karena adanya kenaikan harga raw sugar impor mencapai Rp10.436 per kg.
"Sebagai upaya memastikan ketersediaan pasokan, Kemendag mendorong percepatan gula ex-impor dan relaksasi harga acuan gula di tingkat eceran menjadi Rp13.500 per kg," kata Oke saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, beberapa waktu lalu.
Sementara, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mencatat, gula pasir tersedia 533,770 ribu ton cukup untuk 2,05 bulan. [bay]