Sehingga misalnya dalam 1 keluarga terdiri dari 4 orang (ayah, ibu, dan 2 anak), memiliki kemampuan untuk memenuhi pengeluarannya setara atau di bawah Rp1.288.680 per keluarga per bulan (BPS, 2021).
Sehubungan dengan hal ini Gus Ipul berharap keluarga miskin ekstrem dengan usia produktif bisa dididik dan dilatih menjadi "local champion".
Baca Juga:
Dinas Pendidikan Bantul Sebut Sekolah Rakyat Program Kemensos untuk Anak Miskin
"Kalau kita didik 100 orang yang berhasil 10, itu sudah bagus," katanya.
Ia mengatakan Kemensos memiliki data terpadu yang berisi nama keluarga miskin ekstrem. Ia berharap mereka bisa dididik dan dilatih hingga berdaya.
"Kita tingkatkan keterampilan dan produktivitas keluarga miskin," katanya.
Baca Juga:
Kemenkeu Laporkan Realisasi Anggaran Bansos Sembako Capai Rp10,9 Triliun
Pada kesempatan yang sama, Mitra Adi Perkasa (MAP) Group Director, Handaka Santosa mengatakan pihaknya memiliki 60 karyawan yang membuat kerajinan di rumah masing-masing. Mereka semua berasal dari keluarga miskin.
"Kita sudah pekerjakan keluarga miskin di desa dengan membuat anyaman," katanya.
Handaka menuturkan peningkatan keterampilan dan kemampuan bagi masyarakat miskin yang dilakukannya telah membuahkan hasil. Sebab, mereka telah memproduksi barang yang hasilnya 100 persen telah diekspor.