WahanaNews.co, Makassar - Menteri Perdagangan Budi Santoso, atau Mendag Busan, kembali menekankan peran sistem resi gudang (SRG) dalam mendukung swasembada pangan.
Gudang-gudang dalam Program SRG Kementerian Perdagangan dapat dimanfaatkan untuk menyimpan
komoditas pangan seperti beras atau gabah dan jagung.
Baca Juga:
Polisi Tangkap Sindikat Penjual Anak untuk Prostitusi di Karo, Sumatera Utara
Mendag Busan menyampaikan hal ini saat menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, hari ini, Jumat (17/1), di Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurut Mendag Busan, Kementerian Perdagangan mencatat ada sekitar 11 gudang tidak aktif yang tersedia di Provinsi Sulawesi Selatan. Gudang-gudang ini terdiri atas 10 gudang dalam bentuk flat dan 1 silo dengan kapasitas total mencapai 15.400 ton.
Gudang-gudang tersebut tersebar di 9 kabupaten dan kota, meliputi Kabupaten Gowa, Kabupaten Bone, Kabupaten Takalar, Kabupaten Sidrap,
Kabupaten Pinrang, Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Kabupaten Luwu Utara, dan Kabupaten Luwu Timur.
Baca Juga:
Pertemuan Pengusaha RI-Korea Selatan, Kemendag Dukung Peningkatan Ekspor ke Negeri Ginseng
“Gudang-gudang yang dimiliki Kemendag untuk program SRG dapat digunakan sebagai instrumen pendukung swasembada pangan. Dalam hal ini, untuk menyimpan komoditas pangan seperti beras
atau gabah dan jagung,” kata Mendag.
Mendag Busan mengajak pemerintah pusat dan daerah untuk bersama-sama mengoptimalkan penggunaan fasilitas SRG dalam swasembada pangan. Ia juga mengimbau kepala daerah setempat megoptimalkan pemanfaatan gudang SRG yang ada di wilayah mereka.
“Kami mohon kepala daerah dapat membantu mempersiapkan penggunaan gudang-gudang yang masih idle untuk mendukung upaya swasembada pangan,” imbau Mendag Budi Santoso.