WahanaNews.co | Industri kedirgantaraan merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Adapun fokus pengembangannya meliputi industri pesawat terbang propeler, industri komponen pesawat, serta industri Maintenance, Repair, and Operations (MRO).
Baca Juga:
Wamenperin Optimistis Sektor IKM Tetap Jadi Penyangga Ekonomi Nasional
“Selama ini, Kementerian Perindustrian berperan penting dalam meningkatkan daya saing industri kedirgantaraam, termasuk sektor MRO. Upayanya antara lain adalah memfasilitasi keikutsertaan dalam pameran dan business matching baik tingkat domestik maupun internasional,” kataDirektur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier di Hannover, Jerman, Kamis (20/4) waktu setempat.
Dirjen ILMATE mengemukakan, pihaknya turut memfasilitasi industri MRO nasional dapat tampil di pameran bergengsi tingkat internasional, Hannover Messe 2023.
“Melalui dukungan ini, diharapkan industri MRO dalam negeri akan semakin dikenal dan diakui di pasar jasa industri global,” ungkapnya.
Baca Juga:
Percepat Transformasi Digital Sektor Industri, Kemenperin Optimalkan Peran PIDI 4.0
PT Garuda Maintenance Facility (PT GMF) selaku perusahaan MRO pesawat terbesar di Indonesia, dan FL Technics Indonesia sebagai perusahaan MRO asal Eropa, berkolaborasi untuk menampilkan solusi perawatan pesawat terbaru mereka pada perhelatan Hannover Messe 2023. Kedua perusahaan merupakan anggota Indonesia Aircraft Maintenance Service Association (IAMSA).
“Promosi produk industri dalam negeri di Hannover Messe juga dapat memperkuat brand image GMF Aero Asia dan FL Technic sebagai pemain utama dalam industri MRO di Indonesia. Dengan upaya kolaboratif ini, diharapkan industri MRO nasional dapat semakin maju dan berkembang, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” ujar Taufiek.
Menurutnya, seiring pemerintah telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri MRO diharapkan untuk mengimplementasikan teknologi digital seperti artificial intelligence dan internet of things dalam ekosistem industrinya.
“Guna mempercepat transformasi digital tersebut, pemerintah secara simultan menyediakan berbagai insentif fiskal seperti tax holiday, tax allowance, dan super tax deduction,” sebut Taufiek.
Selain itu, difasilitasi pemberian insentif nonfiskal, pembangunan dan pengelolaan kawasan industri, sistem perijinan berusaha yang terintegrasi secara elektronik, fasilitasi sertifikasi TKDN, serta bimbingan teknis pemenuhan standar industri. Sumber: kemenperingoid. [jp/jup]