WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa kenaikan harga beras disebabkan kendala dalam distribusi, terutama akibat banjir yang melanda beberapa daerah.
Salah satunya adalah banjir di Demak dan Kudus, Jawa Tengah, yang menyebabkan jalur Pantura lintas Semarang-Surabaya terputus.
Baca Juga:
Harga Beras di Jepang Nyaris Tembus Rp100 Ribu, Stok Langka dan Panic Buying Meluas
Penyataan ini diungkapkan oleh Jokowi dalam sesi tanya jawab dengan media setelah ia mencoblos di TPS 10 Gambir Jakarta Pusat pada Rabu (14/2/2024).
Jokowi menyampaikan, "Masalah ini terjadi karena distribusi terhambat akibat banjir, seperti yang terjadi di Demak kemarin."
Ia menegaskan bahwa ketika distribusi kembali normal, harga beras juga akan kembali stabil.
Baca Juga:
Perum Bulog OKU Siapkan 50 Ton Beras SPHP untuk Operasi Pasar
Selain itu, Jokowi menekankan bahwa stok beras Bulog masih mencukupi, sehingga dengan distribusi yang lancar, diharapkan harga beras dapat kembali ke tingkat normal.
“Stok beras baik yang medium dan premium di Bulog selalu siap dan selalu ada stoknya. Ini tak perlu dikhawatirkan,” ujarnya, mengutip Kompas TV.
Selain masalah distribusi, kenaikan harga beras juga disebabkan naiknya harga gabah.