WAHANANEWS.CO, Jakarta - Upaya pemulihan jaringan listrik di wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatera terus digeber oleh PT PLN (Persero) dengan pengerahan penuh personel dan armada teknis.
Pemulihan tetap dipacu meskipun Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mencatat masih adanya sejumlah daerah yang belum kembali mendapat suplai listrik pada Senin (1/12/2025).
Baca Juga:
PLN Maksimalkan Genset dan Kirim 500 Personel untuk Pulihkan Aceh
Tito menyampaikan bahwa laporan yang diterimanya menunjukkan masih terjadi pemadaman di Aceh dan Sumatera Utara, termasuk Tapanuli dan Sibolga.
"Masih ada masalah memang listrik di Aceh dan di Tapanuli, di Sibolga, dan di Sumatera Utara," katanya, dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah di Kantor Kemendagri Jakarta pada Senin (1/12/2025).
Ia menjelaskan kondisi sistem kelistrikan Aceh yang bergantung pada dua pembangkit utama, yakni PLTG Arun Lhokseumawe dan PLTU Nagan Raya, serta menerangkan bahwa jalur transmisi dari Arun menuju Banda Aceh mengalami kerusakan akibat robohnya satu tower SUTET.
Baca Juga:
Dirut PLN Darmawan Prasodjo Tinjau Lapangan, Pimpin Mobilisasi Pemulihan Aceh
"Yang dari Arun menuju Banda Aceh sutetnya ada yang roboh, sehingga terputus, sehingga terjadi black out, otomatis handphone dan lain-lain nggak jalan, termasuk suplai Banda Aceh sebagian besar dari Arun sehingga di Kota Banda Aceh ada yang gelap," ujar Tito.
Tito menuturkan bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu pengiriman material sekitar lima hari dan pendirian tower sementara dua hari sehingga diperkirakan pasokan untuk wilayah Aceh dapat kembali normal pada Sabtu mendatang.
Di sisi lain, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Suroso Isnandar menegaskan bahwa PLN terus melakukan aksi siaga dan tanggap bencana secara menyeluruh di berbagai wilayah Sumatera.