Seharusnya dalam 10 tahun tersebut telah dilakukan penggantian kompor selama minimal 2 kali, bukan tetap pada 1 kompor dan menunggunya hingga rusak.
“Sebenarnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, awareness pengguna sudah lebih baik. Sebelumnya di survei kita tahun lalu, 47.5% masyarakat masih beranggapan kalau ganti kompor ketika rusak saja. Per survei kita di tahun ini, peningkatan masyarakat yang mulai peka bahwa usia pakai kompor ideal sekitar 4-5 tahun mencapai 35.6%, walaupun masih ada juga yang anggapannya hingga 10 tahun lebih,” terang Rhesa.
Baca Juga:
Kompor Gas Meledak, Rumah Dikampung Jawa Terbakar dan Kaki Sakiman Luka Bakar
Menanggapi situasi tersebut, masyarakat dihadapkan pada dua pilihan. Apabila masyarakat tidak keberatan mengganti kompor setelah waktu pakai ideal berakhir, apapun merek dan jenis kompor yang dibeli tidak menjadi masalah. Namun, bagi masyarakat yang merasa sayang untuk mengganti kompor setelah periode waktu 4-5 tahun, masyarakat perlu memilih brand dan produk yang memang didesain untuk usia pakai lebih panjang, dengan fitur keamanan ekstra dibandingkan produk kompor pada umumnya.
Brand kompor yang beredar di pasar memang sangat beragam. Berdasarkan riset yang dilakukan, salah satu brand kompor gas yang dianggap terpercaya dan berani menjamin usia pakai kompor hingga melebihi usia pakai ideal sejauh ini adalah Hock Indonesia.
Hock Indonesia dipercaya oleh masyarakat karena menghadirkan garansi 3 sampai 5 tahun dan menghadirkan fitur keamanan berupa detektor kebocoran gas, yang dapat memutuskan aliran gas apabila api tiba-tiba padam. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.