WahanaNews.co | PT Hutama Karya (Persero) mencatat tingkat volume lalu lintas (VLL) kendaraan di ruas tol Sigli - Banda Aceh (Sibanceh) mencapai 16.391 kendaraan hingga hari ke 28 Ramadhan 1444 Hijriah atau H-3 Lebaran 2023, dan arus lalu lintas tetap berlangsung lancar.
“Peningkatan tajam terjadi pada 19 April kemarin atau H-3 Lebaran mencapai 4.000 kendaraan. Namun kondisi hari ini sedikit lebih landai dibandingkan kemarin,” kata Kepala Cabang Tol Sibanceh Hutama Karya Totok Masyadi di Aceh Besar, dilansir dari antara, Kamis (20/4).
Baca Juga:
Fasilitas Lengkap, SPKLU Rest Area KM 6B Jadi Sasaran Pemudik Mobil Listrik
Terdapat lima seksi tol Sibanceh yang dibuka untuk melayani pemudik Lebaran 2023. Di antaranya seksi 2, 3, dan 4 (Seulimeum-Blang Bintang) dengan jarak 35,8 kilometer, serta fungsional seksi 5 dan 6 (Blang Bintang-Baitussalam) dengan jarak 12,7 kilometer.
Totok menjelaskan, pihaknya mulai menghitung tingkat VLL kendaraan mudik Lebaran di ruas tol perdana provinsi paling barat Indonesia itu sejak 15 April atau H-7 Lebaran. Pemantauan terus dilakukan hingga arus balik.
Pihaknya mencatat, pada 15 April, kendaraan yang melintas di tol Sibanceh sebanyak 2.700 kendaraan per hari, 16 April sebanyak 2.700 kendaraan, kemudian 17 April meningkat jadi 3.191 kendaraan, 18 April meningkat lagi jadi 3.800 kendaraan dan 19 April atau hari ke 28 Ramadhan, VLL mencapai 4.000 kendaraan.
Baca Juga:
Kemenparekraf Apresiasi ASDP Bangun Destinasi Wisata Baru 'Bakauheni Harbour City'
“Jadi secara akumulasi ada 16.391 kendaraan pengguna ruas Sibanceh dari H-7 hingga H-3 kemarin, atau ada peningkatan 21 persen terhadap lalu lintas normal kita yang hanya 2.700 kendaraan per hari,” ujarnya.
Ia menambahkan, dari lima gerbang tol yang beroperasi, tingkat lalu lintas kendaraan paling tinggi terjadi di gerbang tol Baitussalam yang mencapai 1.079 kendaraan pada H-3 Lebaran.
“Jadi puncak mudik di ruas Sibanceh ini terjadi pada tanggal 19 April, sesuai dengan perkiraan kita,” ujarnya.
Lajur kiri gerbang tol Baitussalam juga sempat terjadi sedikit kemacetan, karena banyak pengguna yang tidak cukup saldo uang elektronik, dan server pengisian ulang uang elektronik juga terganggu, sehingga pihaknya harus melayani dengan pembayar tunai. [jp/jup]