WahanaNews.co | Holding BUMN Pangan ID FOOD yang berhasil mencatatkan peningkatan produksi gula secara signifikan tahun 2024.
Dengan total produksi mencapai 306 ribu ton, ID FOOD mencatat rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga:
PT Perikanan Indonesia, Program dari Beasiswa Anak Nelayan hingga Dukungan Operasional
Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, menyebut pencapaian ini menunjukkan kinerja luar biasa di tengah tantangan sektor pangan.
Menurut Sis Apik, produksi gula ID FOOD naik sebesar 17% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 262 ribu ton.
“Produksi tahun ini juga yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Peningkatan produksi gula ID FOOD Group sebesar 17% ini dua kali lipat lebih tinggi dari peningkatan produksi gula nasional sebesar 8,3%,” kata Sis Apik.
Baca Juga:
ID FOOD Kolaborasi dengan Pemda Percepat Distribusi 4,3 Juta Paket Pangan Cegah Stunting
Lonjakan ini didukung oleh kontribusi tiga anak perusahaan ID FOOD, yaitu PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru, yang masing-masing mencatatkan hasil memuaskan.
PT PG Rajawali I menunjukkan performa terbaik dengan produksi 208 ribu ton gula, meningkat 19,4% dibanding tahun lalu.
Sementara itu, PT PG Rajawali II menghasilkan 67 ribu ton, dan PT PG Candi Baru menyumbang 31 ribu ton.
“PT PG Rajawali I capaiannya paling tinggi, yaitu 208 ribu ton atau 19% di atas tahun 2023 dan 15% di atas target produksi yang ditetapkan perusahaan pada tahun 2024,” jelas Sis Apik.
Selain produksi, peningkatan rendemen gula menjadi salah satu indikator keberhasilan ID FOOD.
Rendemen rata-rata pabrik mencapai 7,6%, dengan capaian tertinggi 7,9% diraih PT PG Rajawali I.
“Di 2024, pabrik gula ID FOOD Group meraih rendemen rata-rata 7,6%. Dengan capaian rendemen tertinggi 7,9% yang diraih PT PG Rajawali I, meningkat 6% dari capaian tahun 2023,” tambahnya.
Kenaikan ini tak lepas dari berbagai strategi perusahaan, termasuk penguatan kemitraan dengan petani tebu rakyat.
Pada musim giling 2024, jumlah tebu yang digiling meningkat 12,5% menjadi 4 juta ton.
“Kemitraan bersama petani tebu ini sangat penting, karena berkaitan langsung dengan ketersediaan dan keberlanjutan pasokan bahan baku tebu,” ujarnya.
ID FOOD juga melakukan pembenahan operasional baik di sektor on farm maupun off farm.
Pada on farm, perusahaan menggencarkan pendanaan bagi petani, penyediaan bibit unggul, serta perluasan lahan tebu.
Sementara itu, di off farm, efisiensi energi dan investasi peralatan pabrik menjadi fokus utama.
“Langkah perbaikan ini sesuai arahan Kementerian BUMN agar ID FOOD melakukan breakthrough dalam aktivitas bisnisnya,” ujar Sis Apik.
Hingga akhir musim giling 2024, produksi gula nasional tercatat sebesar 2,46 juta ton, naik sekitar 8,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan kontribusi signifikan dari ID FOOD, optimisme terhadap peningkatan produksi gula nasional di tahun 2025 semakin menguat.
[Redaktur: Zahara Sitio]