WahanaNews.co | Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya penurunan kinerja ekspor non-minyak dan gas (non-migas) pada September 2021 ke negara mitra dagang seperti India dan China.
Kepala BPS, Margo Yuwono, menyebut, penurunan ekspor non-migas ke negara China mencapai US$ 236,5 juta, sedangkan penurunan ekspor ke negara India lebih besar, yaitu US$ 482,5 juta.
Baca Juga:
Solusi Krisis Pangan, Gubernur Ridwan Kamil Persembahkan WJIS 2022
Nah, seiring dengan adanya krisis energi yang menimpa kedua negara tersebut, Margo menampik penurunan kinerja ekspor ke India dan China sebagai imbas dari krisis yang kini sedang dihadapi.
“Kalau dikaitkan dengan isu krisis energi, mungkin perlu kajian lagi. Kami belum bisa mengaitkan secara langsung,” ujar Margo, Jumat (15/10/2021), via video conference.
Margo pun mengatakan, penurunan nilai ekspor ke India didorong oleh penurunan permintaan komoditas lemak dan minyak hewan nabati hingga 67,63% mtm dan ekspor pupuk hingga 53,35% mtm.
Baca Juga:
Perang Rusia-Ukraina Ancaman Krisis Energi Dunia, RI Lakukan Ini!
Sementara turunnya impor ke China didorong oleh penurunan bahan bakar mineral hingga 15,22% mtm dan minyak hewan nabati yang turun 19,02% mtm.
Kendati demikian, negara Tirai Bambu ini masih menjadi negara pangsa ekspor non-migas terbesar Indonesia pada bulan laporan, dengan total nilai ekspor sebesar US$ 4,54 miliar atau memegang porsi 23,10%. [dhn]