Lalu, alas kaki (HS64) US$12,91 juta, mesin/perlengkapan elektronik dan bagiannya (HS85) US$10,85 juta, serat stapel buatan (HS55) US$9,62 juta, dan ampas dan sisa industri makanan (HS23) US$6,51 juta.
Melansir CNN, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan porsi ekspor Israel dari Januari-Oktober 2023 itu sangat kecil, yakni 0,07 persen terhadap total ekspor RI.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Sementara, pangsa impor non migas dari Israel ke Indonesia dari Januari sampai dengan Oktober 2023 adalah sebesar 0,0110 persen.
"Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi politik di kedua negara tersebut tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia," kata Pudji dalam konferensi pers, Rabu (15/11).
Di sisi lain, nilai impor Indonesia dari Palestina mencapai US$1,57 juta atau setara Rp24,34 miliar sepanjang Januari-Oktober 2023. Angka ini naik dari 2022 yang hanya mencapai US$1,25 juta atau setara Rp19,37 miliar.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Rinciannya, impor buah-buahan (HS08) mencapai US$1,43 juta, lemak dan minyak hewan (HS15) US$0,1 juta, dan karya seni/barang elektronik/barang antik (HS97) US$0,02 juta.
Selanjutnya, impor karpet dan tekstil penutup lantai lainnya (HS57) sebesar US$0,01 juta. Sementara itu, sisanya berasal dari impor plastik dan barang plastik (HS39).
Di sisi lain, nilai ekspor Indonesia ke Palestina mencapai US$2,37 juta atau sekitar Rp36,74 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$0,82 juta.