Sri Mulyani mengungkapkan pekerjaan dalam mendorong pemulihan tidak akan berhenti dalam presidensi G20 saat ini.
Diperlukan berbagai upaya untuk lebih mengembangkan modalitas selama beberapa bulan mendatang dan Indonesia sebagai presidensi G20 selanjutnya akan memanfaatkan kesempatan untuk membuat komitmen yang tegas untuk bertindak.
Baca Juga:
Sherpa G20 Indonesia Pimpin Perundingan Sebagai Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
"Sebagai Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia siap untuk melanjutkan upaya ini, karena kami percaya bahwa sangat penting untuk memfasilitasi upaya global untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat", kata Srimul dalam keterangan tertulis.
G20 menyatakan komitmen bersama dalam upaya mengontrol pandemi dengan target 40 persen vaksinasi dari total populasi global di akhir 2021, dan 70 persen di pertengahan 2022.
Sebagai Presidensi G20 berikutnya, Indonesia menyatakan kesiapannya memfasilitasi upaya global untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat.
Baca Juga:
Menkeu Lakukan Diskusi Strategis tentang Pembiayaan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan
Menurutnya, pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu krisis global terbesar dalam sejarah, dan hal ini bisa jadi bukan merupakan pandemi terakhir.
Tantangan ini menjadi pelajaran dan momentum penting untuk meningkatkan kapasitas sistem kesehatan di tingkat nasional, regional dan global, termasuk menjadi pemerataan akses terhadap vaksin sebagai persyaratan untuk pemulihan berkelanjutan. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.