WahanaNews.co, Istanbul - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Indonesia dan
Mesir sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan bilateral.
Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan menyambut baik rencana pertemuan Joint Trade Comittee (JTC) dengan Mesir yang akan dilaksanakan pada Juli mendatang di Bali.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
Hal tersebut diungkapkan Mendag Zulkifli Hasan saat bertemu Menteri Perdagangan dan Perindustrian Mesir, Ahmed Samir Saleh, di Istanbul, Turki, pada Senin, (11/6).
Pertemuan berlangsung di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri ke-3 Komite Perundingan Perdagangan (TNC) Sistem Preferensi Perdagangan - Organisasi Kerja Sama Islam (TPS-OIC) dan Pertemuan Informal Tingkat Menteri D-8.
“Saya memandang hubungan dagang Indonesia dan Mesir masih dapat lebih ditingkatkan. Kedua negara memiliki hubungan diplomatik yang panjang dan menjadi fondasi kuat dalam menjalin kerja sama perdagangan yang lebih erat,” ungkap Mendag.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
Bagi Indonesia, Mesir merupakan mitra dagang nontradisional yang strategis di Kawasan Afrika. “Mesir dapat memanfaatkan potensi Indonesia sebagai pintu gerbang menuju pasar ASEAN, sementara Indonesia dapat menjadikan Mesir sebagai hub menuju pasar Afrika, Eropa, dan Timur Tengah,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Menteri Ahmed menyatakan ingin mempelajari lebih jauh tentang potensi perdagangan yang dapat
digali dengan Indonesia. Selain itu, Mesir menunjukkan semangat yang sama untuk meningkatkan perdagangan bilateral hingga dua kali lipat. Adapun terkait kerja sama dalam kerangka D-8, Mesir menyambut baik komitmen Indonesia yang telah memulai implementasi D-8 PTA.
“Kami menyampaikan kepada Mesir bahwa Indonesia menyetujui dan mendukung kerja sama PTA antar
negara anggota D-8,” lanjut Mendag.
Pada kesempatan ini, kedua menteri juga saling menyampaikan keprihatinan atas krisis kemanusiaan yang dialami oleh rakyat Palestina. Menteri Ahmed secara khusus mengapresiasi peran dan kontribusi Indonesia dalam membantu rakyat Palestina selama ini.
Kedua menteri memiliki pandangan yang sama agar negara-negara anggota OKI dapat lebih berkontribusi
membantu rakyat Palestina.
“Penguatan kerja sama di lingkup OKI juga menjadi bagian dari upaya mendukung rakyat Palestina. Negara-negara OKI harus menjadi konstelasi yang kuat dan kokoh di tengah gejolak geopolitik dunia,” tandas Mendag.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]