Hal ini membuktikan keunggulan Indonesia dalam melaksanakan swasembada pangan, khususnya melalui tanaman padi.
Seperti Indonesia, perekonomian utama Senegal ditopang oleh sektor pertanian, di mana lebih dari 60 persen warga Senegal bekerja sebagai petani.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Senegal telah melaksanakan sejumlah program besar untuk meningkatkan, memperkuat dan memodernisasi basis produksi pertanian melalui kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam Perencanaan Pembangunan Nasional untuk ketahanan pangan.
Kegiatan pelatihan dan mekanisasi pertanian di Saint Louis ini merupakan pilot project bagi kerja sama sektor pertanian kedua negara kedepannya.
Inisiatif ini telah melalui sejumlah tahap persiapan, antara lain identifikasi kebutuhan end user (petani), fasilitasi kerja sama B2B, kunjungan delegasi bisnis Senegal ke Indonesia, serta koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di kedua negara.
Baca Juga:
Faye Resmi Dilantik Jadi Presiden Kelima dan Termuda Senegal
Tahapan-tahapan tersebut diharapkan bisa menghasilkan program pelatihan yang komprehensif, berkelanjutan, dan inklusif.
Kegiatan pelatihan pertanian ini turut melibatkan ahli dari Kementerian Pertanian RI, CV. Karya Hidup Sentosa, serta NAM Center.
Sebelumnya, Manobi Africa telah membeli 6 unit mesin combined harvester produksi CV Karya Hidup Sentosa pada Juli 2022. Manobi Africa berencana membeli seribu unit mesin harvester untuk memenuhi kebutuhan pasar di Senegal dan negara sekitarnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.