SPBKLU ini juga sudah dilengkapi dengan battery backup sebesar 12V 7Ah yang dapat memberikan cadangan energi selama tiga hingga empat jam dalam kondisi idle atau standby. Tidak kalah penting lagi, pada tiap unit SPBKLU sudah terpasang kamera keamanan.
Interface yang disematkan di SPBKLU ini juga sudah Android based. Sehingga, teknis penukaran baterai menjadi lebih mudah.
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
Pengguna hanya perlu menukar baterai lama dengan baterai baru yang sudah tersedia di dalam laci SPBKLU dalam waktu kurang dari lima menit.
“Dengan bantuan tim riset ITS, kami juga merancang Wiksa Swap Station, sebuah aplikasi bagi pengguna untuk melakukan monitoring dan transaksi berbasis QR Code,” ujar Ilham.
Dia menyebut aplikasi juga memuat fitur-fitur unik. Di antaranya fitur lokasi SPBKLU terdekat, riwayat transaksi, hingga status baterai dan SPBKLU secara real time. Aplikasi ini dapat diunduh oleh pengguna lewat PlayStore maupun AppStore di ponsel cerdas masing-masing.
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
Selain Alief yang mewakili Departemen Teknik Mesin ITS, 12 dosen lain yang terlibat berasal dari tujuh disiplin ilmu berbeda. Dosen ITS dari Departemen Teknik Mesin Industri, Teknik Elektro, Teknik Informatika, Desain Komunikasi Visual, Teknik Sistem dan Industri, serta Teknik Instrumentasi, hingga program studi Teknologi Rekayasa Internet dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
“Dalam merancang SPBKLU, kami tak boleh hanya fokus pada sistem manufakturnya, tetapi juga pada desain, elektronika, pengembangan aplikasi, serta sektor bisnis,” urai dia.
Beberapa produk serupa sudah banyak di pasaran, namun SPBKLU karya tim riset ITS dirancang dengan algoritma lebih unggul dan aplikasi lebih praktis. Namun, Alief mengaku mengalami beberapa tantangan saat merancang aplikasi utamanya di sisi keamanan mengingat kini tengah marak kasus pembobolan data.