Jabar juga menjadi provinsi yang terdepan dalam mempersiapkan waste to energy terbesar di Indonesia.
"Dari sisi Provinsi Jawa Barat, kami sangat berbahagia karena kami sedang mempersiapkan salah satu proyek terbesar di Indonesia, yaitu waste to energy dari sampah-sampah limbah kabupaten/kota menjadi listrik. Untuk llstriknya nanti didistribusikan oleh PLN," ungkapnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Kesepakatan ini jangka panjang. Nilai angkanya dan sejumlah hal lain tidak mudah dan tak banyak yang berhasil sampai ke level ini," sambungnya.
Adapun, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dalam memulai transisi energi harus dilakukan secara bersama-sama. Kerja sama dengan Pemdaprov Jabar merupakan implementasi nyata dalam menjalankan sebuah rencana agar bumi tidak lagi memanas.
"Dalam menjalankan transisi energi agar bumi tidak lagi memanas, PLN tidak bisa menjalankan tugas ini dalam suasana kesendirian. Kita harus menghadapi tugas berat ini dengan kolaborasi," katanya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Hari ini adalah pengejawantahan semangat kolaborasi dengan penandatanganan antara Pemdaprov Jabar dan PLN agar dunia yang tadinya semakin memanas bisa didinginkan," sambungnya.
Darmawan menjelaskan, kesepakatan bersama antara Pemdaprov Jabar dan PLN untuk menghadirkan lingkungan yang bersih bisa terjadi tidak hanya di tingkat nasional, melainkan juga internasional, dengan Provinsi Jabar sebagai percontohan.
"Koaborasi ini ada dua, yang pertama bagaimana memenuhi kebutuhan energi berbasis energi bersih, dan PLN membantu Pemdaprov Jabar agar bisa lingkungannya menjadi bersih. Jadi ini suatu kolaborasi sebagai contoh, bahwa kita bisa dalam skala besar bukan hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional," jelasnya.