Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, dengan arahan Menteri BUMN, PLN memulai transformasi tiga tahun lalu. PLN membangun fondasi inovasi dan efisiensi, digitalisasi secara end to end berhasil membangun sistem operasi kelistrikan paling aman dan andal. Memastikan financial sustainability jauh lebih sehat.
"Hasil dari transformasi digital mampu membuat PLN mencatatkan kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah. Transformasi mengubah layanan PLN menjadi lebih responsif, memuaskan, dan berkeadilan," kata Darmawan.
Baca Juga:
Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan
PLN juga melakukan restrukturisasi organisasi melalui holding subholding. PLN mengintegrasikan aset dan memaksimalkan aset sehingga mampu menjadi layanan bisnis berbasis masa depan. Langkah ini juga mengubah PLN, bukan hanya sebagai perusahaan penyedia kelistrikan yang kokoh tetapi juga perusahaan green energy yang siap menjawab tantangan masa depan.
"Momentum keberhasilan ini, tidak berhenti. Akan terus kami akselerasi demi menjawab perubahan landscape ekonomi global. Visi bisnis diperbarui. Komitmen diperkuat. Spirit inovasi terus dikobarkan," tutur Darmawan.
Darmawan melanjutkan, PLN kini terus melakukan transformasi 2.0 yaitu 'Moonshot Thinking'. PLN membidik tujuan yang jauh lebih tinggi, yaitu menjadi Global Top 500 World Class Company, dengan ekspansi bisnis tingkat dunia yang tetap mengakar, melayani rakyat Indonesia dengan energi berkeadilan.
Baca Juga:
Pengembangan Transmisi Listrik Jadi Kunci Pacu Transisi Energi dan Pertumbuhan Industri
Mimpi tersebut akan dicapai melalui growth moonshot. PLN mengakselerasi pertumbuhan business development dan meraih revenue yang tumbuh positif ke depan. Selain itu, PLN menargetkan menjadi leader secara end to end dalam bisnis internet, solar PV, gas midstream, ekosistem kendaraan listrik, hingga green energy as a services.
Kemudian melalui Net Zero Emissions (NZE) moonshot. PLN memastikan peta jalan transisi energi bukan hanya untuk mengurangi emisi dan menjadikannya nol di tahun 2060. Tetapi juga mampu menjadi pendorong kemajuan yang menyejahterakan masyarakat, serta mengembangkan kawasan baru berbasis EBT sebagai pusat ekonomi hijau dunia.
"PLN menjadi bagian dalam membangun industri hijau di seantero Nusantara, mewujudkan ekosistem energi kerakyatan yang memakmurkan," tegas Darmawan.