WahanaNews.co | Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat merilis bahwa Kota Bandung mengalami inflasi yang tinggi di bulan Desember 2022 kemarin. Yakni sebesar 7,45 persen.
Diketahui, Jawa Barat sendiri alami inflasi secara year on year (yoy) sebesar 6,04 persen.
Baca Juga:
Sekda Sulbar Ajak Pemerintah Daerah Perkuat Sinergi Kendalikan Inflasi di Wilayah
Berdasarkan rilis dari BPS Jawa Barat, sejumlah komoditas yang menyebabkan inflasi di bulan Desember 2022 diantaranya Bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif air minum PAM, angkutan dalam kota, telur ayam ras, bawang merah, akademi/perguruan tinggi.
Tak hanya itu, beras, rokok kretek filter, sewa rumah, kue kering berminyak, sabun detergent bubuk/cair, tahu mentah dan tempe pun turut andil di dalam inflasi tersebut.
Sementara komoditas yang memberikan andil pada deflasi yoy, diantaranya biaya administrasi transfer uang, cabai rawit, bayam, baju muslim pria, ikan mas, daun bawang.
Baca Juga:
BPS Sulawesi Barat Catat Inflasi Bulan ke Bulan 0,33 Persen Akibat Kenaikan Harga
Pada Desember 2022, gabungan 7 kota di Jawa Barat terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 6,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,11.
Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Bandung sebesar 7,45 persen dengan IHK sebesar 115,43 dan terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 4,86 persen dengan IHK sebesar 110,32.
Secara umum, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,80 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,65 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 5,90 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,64 persen.