WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan 96 negara atau separuh dari total negara dunia menjadi 'pasien' Dana Moneter Internasional (IMF).
Kondisi itu menggambarkan perekonomian global yang masih dalam kondisi sulit.
Baca Juga:
Pemerintah Pastikan Pasokan BBM, LPG hingga Listrik Aman dan Lancar Selama Idulfitri 2025
"Dari imbas pandemi sampai sekarang ini ekonomi dunia belum nampak tumbuh kembali. Berat. (Sebanyak) 96 negara masuk jadi pasiennya IMF," ujar Jokowi saat menyampaikan Pidato Politik di Rakernas Relawan Arus Bawah di Bogor seperti ditayangkan kanal Youtube KompasTV, Sabtu (15/07/23).
Jokowi mengungkapkan pada periode krisis ekonomi 1997/1998 jumlah negara yang menjadi 'pasien' IMF hanya 10 negara. Saat itu, ekonomi dan pemerintahan Indonesia ambruk.
Melihat hal itu, Jokowi bersyukur Indonesia saat ini masih pada posisi baik dengan pertumbuhan ekonomi tahun lalu 5,3 persen dan 5,03 persen pada kuartal I 2023.
Baca Juga:
Desa Sidorekso Kudus Percontohan Pengolahan Sampah Plastik Jadi BBM
Selain itu, inflasi domestik juga terjaga di mana tahun lalu sempat mencapai 5 persen tapi pada akhir bulan lalu angkanya turun menjadi 3,5 persen.
"Kalau kondisi ini bisa kita pertahankan, kita akan jadi yang terbaik di seluruh dunia. Kalau di G20 kita terbaik sekarang ini," ujarnya.
Jokowi mengingatkan tidak banyak negara yang mampu bertahan seperti Indonesia.