WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo memanggil jajaran direksi dan komisaris Pertamina untuk membahas penggunaan energi listrik.
Menurut Jokowi, dalam waktu dekat Indonesia harus memiliki grand design pengalihan bahan bakar dari konvensional ke energi listrik. Untuk mendukung mobil listrik.
Baca Juga:
Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen
"Pertamina bisnisnya berada pada minyak dan gas yang mau tidak mau juga terkena imbas kalau semua mengarahnya ke mobil listrik. Sebab itu grand desain harus disiapkan," kata Jokowi dalam rapat pengarahan 16 November yang baru disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11).
Jokowi menceritakan hasil pertemuannya dengan sejumlah kepala G20 di Roma dan COP26 di Glasgow. Negara maju sudah membuat regulasi untuk segera meninggalkan energi fossil dan beralih ke listrik.
"Kita juga harus siap, tidak bisa ditunda karena ini kerja cepet-cepetan, karena siapa yang bisa mengambil peran secepatnya itu yang akan mendapatkan keuntungan," pesan Jokowi.
Baca Juga:
Berantas Judi Online Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Lintas Lembaga
Namun Jokowi mengakui Indonesia punya kelemahan dalam proses ini. Sehingga Jokowi mempersilakan negara lain membantu.
"Kita bicara dengan mereka, Joe Biden (Presiden Amerika), Boris Jhonson (PM Inggris), negara berkembang tidak bisa selesaikan (tanpa bantuan) dan mereka tampaknya sudah mau (bantu) dari janji tiap tahun USD100 M untuk seluruh dunia, (tapi) jangan hanya berikan bayangan angka, tapi duit tidak nongol," kata Jokowi. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.