WahanaNews.co, Jakarta - Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Batik Maja Bharama Wastra turut berperan meningkatkan daya saing pelaku usaha dan perajin batik di wilayah Mojokerto, Jawa Timur agar mereka bisa lebih inovatif dan kreatif.
Adanya sentra IKM ini merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian Perindustrian dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto.
Baca Juga:
Agus Gumiwang Akan Laporkan Oknum LSM Penebar Fitnah
Pembangunan sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra dilakukan dengan menggunakan skema Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang IKM tahun 2023 dan diresmikan pada 7 Februari 2024. Sentra IKM ini terletak di Jl. Kedungsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, yang berdiri di atas lahan seluas 5.363 meter persegi.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengatakan, sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra merupakan bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk dapat menciptakan ekosistem industri kreatif yang berdaya saing tinggi sekaligus mempertahankan warisan budaya lokal.
“Dengan memiliki fasilitas yang lengkap, diharapkan Sentra Batik Maja Bharama Wastra dapat menjadi percontohan bagi sentra batik lainnya, dikarenakan saat ini terdapat sekitar 201 sentra IKM batik yang tersebar di 11 provinsi dari seluruh Indonesia yang harus dimaksimalkan dan diberdayakan potensinya baik untuk pengembangan kapasitas perajin, maupun daya saing pelaku industri batik,” ungkap Reni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (25/3).
Baca Juga:
Kemenperin Perkuat Branding IKM Kosmetik dan Obat Tradisional Lokal
Berbagai fasilitas yang tersedia di Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra, antara lain gedung utama yang terdiri dari tujuh ruang produksi di antaranya untuk proses mencanting, proses cap batik, ruang desain, proses colet, dan ruang jahit. Selain itu, Sentra telah dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang memungkinkan perajin untuk menggunakan teknik pewarnaan yang lebih bervariasi tanpa mencemari lingkungan.
Fasilitas lainnya adalah galeri pemasaran, yang berfungsi untuk mempromosikan berbagai hasil produksi batik, tidak hanya kain tetapi juga berupa produk turunan seperti tas, sepatu, dan aksesoris fesyen lainnya.
“Sentra ini juga dilengkapi dengan ruang pertemuan dan pelatihan yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan workshop, kunjungan edukasi, serta berbagai kegiatan kesenian dan pengembangan keterampilan bagi pelaku IKM batik,” imbuh Reni. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Selasa (25/3).