WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan sedang memperkuat kerja sama antara pengusaha domestik dengan pengusaha Afrika Selatan, yang menyasar sektor industri, transisi energi, logistik dan infrastruktur, hasil pertanian, serta ekonomi digital.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, Energi dan Lingkungan Hidup Kadin Indonesia Bobby Gafur Umar dalam keterangan yang diterima di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (22/10/2025), menyatakan sektor tersebut menjadi prioritas kerja sama yang turut memacu nilai transaksi dagang dengan Afrika Selatan.
Baca Juga:
Ada 33 Perusahaan, MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut KEK Gresik Salah Satu Kawasan Industri Terpadu Terbaik Nasional
Bobby menjelaskan bahwa nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Afrika Selatan pada tahun 2024 mencapai 1,6 miliar dolar AS. Nilai tersebut terdiri dari ekspor Indonesia sebesar 784 juta dolar AS dan impor produk Afrika Selatan sebesar 379 juta dolar AS.
“Angka ini memang belum besar, tetapi menunjukkan adanya potensi yang sangat besar untuk dikembangkan lebih jauh,” kata dia.
Guna mengakselerasi kerja sama itu, pihaknya menyelenggarakan South Africa-Indonesia Business Forum di Jakarta, Selasa (21/10) yang menjadi wadah komitmen kedua negara dalam membangun kemitraan jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi BSN Tetapkan KEK Gresik Sebagai Role Model SNI ISO 22301 di Indonesia
"Ini adalah pernyataan niat, deklarasi bahwa kedua negara sebagai kekuatan ekonomi di kawasan selatan dunia siap maju bersama menuju kesejahteraan bersama dan pertumbuhan yang inklusif,” kata Bobby lagi.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Perjanjian Luar Negeri Kadin Indonesia Pahala Mansury, menyoroti pentingnya membangun rantai pasok yang lebih kuat, khususnya di sektor pangan dan manufaktur, sebagai bagian dari strategi ketahanan nasional.
“Ini adalah kesempatan bagi Indonesia dan Afrika Selatan untuk bersama-sama membangun rantai pasok di sektor pangan yang lebih kuat guna memastikan ketahanan pangan kedua negara,” ujar Pahala.