Aksi protes massa mengguncang Kazakhstan sejak Minggu (2/1/2022) lalu. Warga menentang kenaikan harga bahan bakar gas cair yang ditetapkan pemerintah.
Demonstrasi pada awalnya bermula di bagian barat negara itu, namun menyebar ke Almaty dan Ibu Kota Kazakhstan, Nur-Sultan.
Baca Juga:
Setiap Hari 10.000 Warga Rusia Kabur ke Georgia Gara-gara Putin
Aksi itu pun kemudian berubah menjadi kerusuhan yang diwarnai dengan penjarahan di berbagai tempat fasilitas.
Aksi protes yang melanda Kazakhstan kali ini adalah yang terburuk sejak negara itu merdeka dari Uni Soviet.
Belasan aparat keamanan tewas. Suasana di sejumlah kota utama Kazakhstan pun mencekam.
Baca Juga:
Wamendag Bidik Kazakhstan untuk Kembangkan Potensi Perdagangan
Wartawan Reuters di Almaty mengatakan, kediaman presiden Kazakhstan dan kantor wali kota Almaty telah dibakar massa.
Pada Kamis (6/1/2022) sore, bandara kota, yang sebelumnya direbut oleh pengunjuk rasa, kini berada di bawah kendali kuat personel militer.
Sementara mobil-mobil yang terbakar tampak berserakan di jalan-jalan.
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.