WahanaNews.co | Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei Taiwan Iqbal Shofwan mengajak warga negara Indonesia (WNI) untuk mempromosikan produk Indonesia di Taiwan. Banyaknya WNI di Taiwan menjadi modal kuat sebagai konsumen sekaligus duta produk Indonesia di Taiwan.
"Keberadaan WNI di Taiwan dapat memberikan dampak secara tidak langsung sebagai upaya mempromosikan produk Indonesia, menjaring pasar ke konsumen Taiwan, dan mendongkrak kinerja ekspor Indonesia ke Taiwan," kata Iqbal di Taipei, Taiwan pada Senin (10/4).
Baca Juga:
Kemenkop UKM Nilai Penggabungan TikTok dan Tokopedia Tak Untungkan UMKM
Untuk itu, KDEI Taipei melakukan promosi produk Indonesia di tingkat konsumen langsung (Business to Consumer/BtoC) melalui program gelar wicara (talkshow/podcast) ‘Kepoin KDEI’.
Program ini merupakan platform bincang-bincang yang disiarkan melalui kanal media sosial KDEI Taipei yakni Youtube maupun Facebook.
Platform ini menjadi salah satu media interaksi antara KDEI Taipei dengan masyarakat, khususnya WNI di Taiwan. Melalui program ini, KDEI Taipei merangkul anak muda Indonesia untuk terus menyebarkan semangat menjual produk Indonesia di Taiwan.
Baca Juga:
Tips Belanja Cerdas di Era Digital
Pada episode terbaru, ‘Kepoin KDEI’ mengangkat judul "Cari Cuan Di Taiwan”dengan mengundang dua anak muda pelaku usaha di Taiwan, yaitu Jefferson Singgih dan Febrina Aulia.
Berangkat dari tujuan awal menimba ilmu di Taiwan, keduanya melihat banyaknya WNI yang ada di Taiwan sebagai kesempatan untuk menambah pendapatan dengan menjual produk-produk Indonesia di Taiwan.
Iqbal menambahkan, KDEI Taipei mengangkat kisah kedua anak muda ini dengan tujuan untuk memberikan pengaruh positif pada orang Indonesia di Taiwan.
"Pengaruh tersebut, tidak hanya untuk menumbuhkan rasa bangga dengan produk buatan Indonesia, namun juga jeli melihat berbagai peluang untuk terus memasarkan produk Indonesia di Taiwan. Dengan segala keterbatasan modal, kedua anak muda ini tetap memilih untuk memasarkan produk Indonesia di Taiwan," kata Iqbal.
Jefferson Singgih memilih menjadi pengusaha yang menjual produk kebutuhan sehari-hari secara daring melalui sosial media dan platform niaga elektronik (e-commerce).
Berasa dari Jawa Timur, Jefferson memberikan nama toko daringnya “Tuku Online”. Dominasi WNI yang mengerti bahasa jawa menjadi alasan untuk memilih nama tersebut agar lebih familiar dengan konsumen.
Meskipun memiliki target konsumen utama WNI, namun dia yakin produk yang dibeli WNI di Taiwan secara tidak langsung pasti akan digunakan masyarakat Taiwan.
Ini dikarenakan sebagian besar WNI di Taiwan didominasi pekerja di sektor jasa perawatan dan pengasuhan (caregiver) yang bersinggungan langsung dengan atasan yang sebagian besar adalah warga Taiwan.
Lain halnya dengan Febrina Aulia, anak muda yang masih berstatus mahasiswi ini memilih untuk menjual berbagai macam sepatu kasual merek Indonesia.
Dia melihat kebiasaan orang Taiwan yang menggunakan sepatu sebagai alas kaki sehari-hari, baik formal maupun informal sebagai peluang.
Selain itu, Febrina menilai kualitas sepatu Indonesia dapat bersaing walaupun merek sepatu dari Indonesia belum dikenal masyarakat Taiwan.
Febrina yakin, semakin banyak WNI di Taiwan yang memakai sepatu merek Indonesia akan memicu keingintahuan masyarakat Taiwan yang akhirnya mendorong membeli produk Indonesia. [jp/jup]