WahanaNews.co | Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil meluapkan kekesalan pada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Lucky Alfirman.
Kekesalan tersebut ia tumpahkan saat rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah Se-Indonesia di Pekanbaru pada Kamis (8/12/2022).
Baca Juga:
Monitor Gudang Logistik Pemilu di Meranti, Ketua KPU Asahan Ingatkan Petugas Soal SOP Pengamanan
Sebelumnya, Adil mengaku kesal karena dana bagi hasil (DBH) produksi minyak dari Meranti yang diberikan Kemenkeu nilainya dirasa kecil.
Dia menjelaskan, Meranti merupakan penghasil minyak mentah yang harganya belakangan melambung. Namun, DBH yang didapat tak sebanding dengan produksi dan kenaikan harga minyak.
Adil menyebut, lifting minyak Meranti saat ini mencapai 7.500 barrel per hari, dari sebelumnya hanya di kisaran 3.000-4.000 barrel per hari.
Baca Juga:
Pertama Kali di Indonesia, M Adil Gadaikan Kantor Bupati Meranti Rp 100 Miliar ke Bank
Sementara asumsi harga minyak dalam anggaran negara naik menjadi 100 dolar AS per barrel dari sebelumnya 60 dolar AS per barrel.
Kendati demikian, DBH untuk tahun ini sebesar Rp 115 miliar, hanya naik sekitar Rp 700 juta dari sebelumnya.
"Meranti itu daerah termiskin se-Indonesia, penghasil minyak, termiskin, ekstrem lagi. Pertanyaan saya, bagaimana kami tidak miskin, uang kami tidak dikasihkan," ungkap Adil.
Lantas, seperti apa sosok Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil?
Profil Bupati Muhammad Adil
Muhammad Adil menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti di Provinsi Riau untuk periode 2021-2026.
Dilansir dari laman Tribunnews, Muhammad Adil bersama wakilnya, AKBP (Purn) Asmar, memenangkan Pilkada usai memperoleh suara 38,34 persen dari total suara.
Pasangan nomor urut 01 tersebut berhasil mengungguli dua lawan politiknya.
Pria kelahiran 18 April 1972 ini merupakan politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2018.
Sebelum menjadi Bupati Meranti, Adil terlebih dahulu menduduki kursi anggota DPRD Provinsi Riau untuk periode 2014-2019.
Adil kemudian terpilih kembali untuk periode 2019-2024. Namun, periode keduanya hanya berlangsung selama satu tahun karena maju sebagai Calon Bupati Kepulauan Meranti.
Muhammad Adil menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau.
Dia tercatat mendapatkan gelar sarjana hukum pada 2007 dan magister manajemen pada awal 2022.
Selain berpolitik, Adil juga aktif mengikuti sejumlah organisasi. Misalnya, dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Kabupaten Kepulauan Meranti periode 2010-2014.
Pada 2015- 2019, Adil juga mengampu kursi Penasihat FORKI Kabupaten Kepulauan Meranti.
Harta kekayaan Muhammad Adil
Dilansir dari laman elhkpn.kpk.go.id, Senin (12/11/2022), Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil melaporkan total harta kekayaan sebesar Rp 4,7 miliar pada 29 Maret 2022.
Pada laporan harta untuk periode 2021 tersebut, Adil memasukkan tiga sumber harta kekayaan, yakni tanah dan bangunan, alat transportasi, harta bergerak lain, serta kas dan setara kas.
Di antara hartanya, tanah dan bangunan menjadi penyumbang terbesar dengan total Rp 4.367.400.000.
Dalam laporan, Adil tercatat memiliki satu tanah dan bangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti senilai Rp 910 juta.
Sisanya, sebanyak 73 nidang tanah dengan luas berbeda yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis, Riau.
Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil juga memiliki empat buah sepeda motor dan satu buah mobil dengan total Rp 174 juta.
Adapun kas dan setara kas, Adil melaporkan harta senilai Rp 244.177.310.
Dengan demikian, total harta kekayaan Muhammad Adil mencapai Rp 4,7 miliar, tepatnya Rp 4.785.577.310. [rna]