Berlokasi di Taman Selulosa BPSILHK Kuok dilakukan pembekalan teknis berupa "Pelatihan Pengembangan Ekonomi Kreatif Pondok Pesantren Melalui Budidaya dan Diversifikasi Produk Kayu Putih" di Kabupaten Kampar dibuka secara resmi, Selasa (13/9).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh unsur pemerintah daerah, BPSILHK Kuok, dan PLN. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari dan diikuti oleh sekitar 60 orang peserta yang berasal dari 11 pesantren di Kabupaten Kampar.
Baca Juga:
Program PLN Peduli Dukung Pengembangan Pendidikan Bagi 20.848 Penerima Manfaat di Semester I 2024
Kepala BPSILHK Kuok Priyo Kusumedi dalam sambutannya menyampaikan bahwa program kerja sama dengan PLN ini memiliki beberapa kegiatan yang akan memberikan manfaat dalam peningkatan ekonomi kreatif di Kabupaten Kampar.
"Selain kegiatan pelatihan, ada kegiatan pembangunan rumah suling yang nantinya akan digunakan untuk pengolahan minyak atsiri. Kami juga akan memberikan sosialisasi tentang Standar Pelayanan Masyarakat di Fasilitas Publik (SPM-FP) untuk mengelola pondok pesantren yang ramah lingkungan, ramah air, ramah listrik dan ramah anak. SPM-FP ini merupakan standar khusus yang dikembangkan oleh Kementerian LHK," ujar Priyo.
General Manager PLN UIP Sumbagteng Alland Asqolani menjelaskan, untuk mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri melainkan harus melalui sinergi berbagai pihak.
Baca Juga:
Laporan Tahunan TJSL PLN Peduli: Keberhasilan Pengembangan Lapangan Kerja dan UMKM Nasional
"BPSILHK yang menguasai pengetahuan dalam pembudidayaan serta teknologi pengolahan kayu putih, pondok pesantren yang memiliki sumber daya manusia serta PLN Peduli selaku penyandang dana harus berkolaborasi untuk hasil yang maksimal," ujarnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.