WahanaNews.co | Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan Indonesia dan Inggris tengah membahas secara intens potensi kerja sama di sektor pengembangan energi baru terbarukan (EBT), perdagangan produk makanan, minuman dan pertanian.
Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (KEPB) atau Joint Economic and Trade Committee (JETCO) yang pertama.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
JETCO merupakan forum dialog tahunan tingkat menteri untuk membahas isu-isu bilateral kedua negara dengan lebih intensif dan fokus untuk mendorong peningkatan hubungan ekonomi bilateral di masa depan.
"Dalam pertemuan ini juga dibahas berbagai isu termasuk potensi kerja sama di sektor EBT, makanan minuman, dan produk pertanian," kata Lutfi dalam konferensi pers, Rabu (23/2).
Indonesia dan Inggris, kata Lutfi, sepakat untuk membentuk dua kelompok kerja sektoral yang khusus menangani EBT dan pertumbuhan ekonomi hijau, serta yang khusus menangani produk makanan minuman dan pertanian.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Kami berharap kelompok kerja ini mengidentifikasi dua operasi konkret antara kedua negara," ucap Lutfi.
Sementara, Lutfi mengatakan ada kemungkinan RI dan Inggris menyepakati perjanjian perdagangan bebas (FTA) pada masa yang akan datang.
"Saya berharap ini akan terwujud lebih cepat, mengingat potensi manfaat yang akan dibawa FTA untuk kedua negara," kata Lutfi.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Negara untuk Perdagangan Internasional Inggris Anne Marie Trevelyan mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan Indonesia di sektor EBT dan ekonomi hijau.