WahanaNews.co, Bari - Kementerian Perdagangan RI mengajak eksportir produk pertanian Indonesia untuk menggarap Italia bagian selatan sebagai pasar ekspor potensial. Pasalnya, daerah tersebut terkenal memiliki basis konsumen besar dan terbuka terhadap produk eksotis.
Produk-produk pertanian khas Indonesia seperti kopi, rempah, buah tropis, hingga produk olahan memiliki
potensi tinggi di Italia Selatan. Selain itu, wilayah Puglia di Italia Selatan dikenal sebagai surga makanan (food valley) dan merupakan salah satu pusat agribisnis Italia.
Baca Juga:
Konsumen AS Minati Desain dan Dekorasi Indonesia Berbasis Alam dan Upcycle
Hasil kajian pasar (market intelligence) terhadap potensi promosi produk Indonesia di pasar Italia Selatan tersebut dikemukakan Atase Perdagangan (Atdag) RI Roma di Italia, Hesty Syntia Paramita Kusmanto, usai menghadiri pembukaan pameran Fiera del Levante ke-88 di Centro Congressi, Bari, Italia, Sabtu, (13/9). Pameran ini berlangsung pada 13–21 September 2025.
“Kami mengajak para eksportir produk pertanian unggulan Indonesia untuk mempertimbangkan pasar Italia Selatan. Salah satu wilayahnya, yaitu Puglia, dikenal sebagai food valley Italia Selatan dan pusat agribisnis dengan keunggulan di hortikultura serta minyak zaitun. Kelebihan ini juga
membuka peluang penting untuk pertukaran teknologi dan kerja sama riset antara Indonesia dan Italia,” ujar Hesty.
Hesty mengatakan, promosi produk pertanian Indonesia ke Italia Selatan dapat didorong melalui partisipasi pada pameran setempat seperti Fiera del Levante. Pameran tahunan tertua dan paling bergengsi di Italia Selatan ini telah ada sejak 1930.
Baca Juga:
Bertolak ke Afrika Selatan, Mendag Busan Hadiri Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Investasi G20
Pameran ini bersifat multisektor dan
menampilkan berbagai bidang industri dan layanan. Bidang unggulannya meliputi pertanian, makanan, dan agroindustri; teknologi dan inovasi; manufaktur ringan dan mesin; arsitektur, interior, serta energi terbarukan; kerajinan tangan, produk rumah tangga, dan desain; usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan kewirausahaan lokal; serta diplomasi budaya, pendidikan, dan dialog antarmasyarakat.
Hesty menjelaskan, dari perspektif bisnis, Fiera del Levante merupakan pameran berorientasi pada business to consumer (B2C). Orientasi ini cocok untuk memperkenalkan produk Indonesia secara langsung kepada konsumen sehingga meningkatkan kesadaran terhadap merek dan membangun citra positif Indonesia di mata global.
“Fiera del Levante memberikan peluang besar untuk memperkenalkan produk unggulan Indonesia secara langsung ke konsumen,” kata Hesty.
[Redaktur: Alpredo]