Pelepasan ekspor kopi ke Mesir kali ini merupakan transaksi ekspor pertama yang dilakukan melalui imbal dagang sejak transaksi imbal dagang dengan Thailand pada 1996. Saat itu, dua pesawat produksi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) ditukar dengan 110 ribu ton beras ketan Thailand.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan, Kemendag intensif menjajaki kerja sama melalui skema imbal dagang B-to-B sebagai salah satu strategi pengembangan ekspor. Penjajakan imbal dagang B-to-B pun telah dilakukan ke 41 negara sejak 2021.
Baca Juga:
Buyer Mesir Minati Gaharu Indonesia
“Dari penjajakan tersebut, dihasilkan kontrak imbal dagang dengan Mesir dan Meksiko. Terdapat pula Letter of Intent (LoI) dengan Korea Selatan, Ghana, Nigeria, dan Arab Saudi. Penjajakan juga menghasilkan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rusia, Jerman, Belanda, Turki, Hungaria, Jepang, Filipina, dan Tiongkok,” kata Didi.
Transaksi ekspor melalui imbal dagang turut mendapat dukungan para pemangku kepentingan seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Bank BNI, dan PT Kurhanz yang bergerak di bidang logistik.
[jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.