WahanaNews.co | Pemerintah terus mendorong pengembangan produk pertanian lokal berpotensi ekonomi tinggi. Selain untuk menggerakkan perekonomian rakyat, upaya itu pun jadi solusi terhadap salah satu isu krisis global saat ini, yakni ketahanan pangan.
Dalam kunjungan kerja ke Kota Madiun beberapa waktu lalu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso juga menyempatkan diri untuk mengikuti panen buah Golden Melon bersama dengan Gubernur Jawa Timur dan Walikota Madiun.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Panen buah golden melon yang merupakan salah satu komoditas unggulan tersebut, termasuk dalam rangkaian kegiatan Ulang Tahun Hari Jadi ke-104 Kota Madiun.
Melon merupakan tanaman yang termasuk dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Buah melon yang dapat dipanen 3 kali dalam setahun juga menjadi sandaran ekonomi rakyat di daerah sekitar Kota Madiun.
Berdasarkan data yang dilansir dari Badan Pusat Statistik, Provinsi Jawa Timur merupakan penghasil buah melon terbesar di Indonesia dengan produksi pada tahun 2021 tercatat mencapai 68.527 ton.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Ngrowo Bening Edu Park yang menjadi lokasi acara panen buah golden melon merupakan bekas lahan tidur yang sebelumnya berupa rawa-rawa.
Pada lahan dengan luas kurang lebih 10 hektar ini, ditanam berbagai jenis hortikultura dalam golongan olerikultura (sayur- sayuran), florikultura (hias), dan frutikultura (buah-buahan).
Penanaman golden melon sendiri telah menggunakan sistem pertanian yang modern dengan menggunakan green house yang dapat menampung sekitar 1.800 pohon melon.
Selain melakukan kegiatan panen melon, Pemerintah Kota Madiun juga memperkenalkan produk olahan dari tanaman porang yang dapat menjadi alternatif pangan bagi rakyat.
Dalam rangkaian ulang tahun Kota Madiun yang juga dikenal sebagai Kota Pendekar ini, disajikan berbagai produk olahan dari tanaman porang diantaranya dalam bentuk nasi porang, pecel porang, hingga dawet porang.
Lebih lanjut, tanaman porang juga memiliki potensi ekonomi yang besar karena merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari pangan rendah kalori, industri bahan perekat, hingga produk kesehatan dan kecantikan.
Ekspor porang sempat mencapai puncaknya pada tahun 2020 yang mencapai sebesar 20,5 ton dengan nilai sebesar Rp 924,3 miliar.
Jepang, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan Thailand menjadi negara tujuan utama ekspor porang Indonesia.
Provinsi Jawa Timur sendiri merupakan sentra penghasil tanaman porang kedua terbesar setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan menjadi industri pengolahan tanaman porang terbesar di Indonesia.
“Pemerintah sangat mendukung upaya pengembangan komoditas unggulan daerah berupa tanaman hortikultura maupun tanaman porang berikut produk olahannya, karena selain mengerakkan perekonomian rakyat, produk olahan porang tersebut juga dapat menjadi alternatif pangan bagi rakyat serta mendukung ketahanan pangan yang menjadi salah satu isu global saat ini,” ujar Sesmenko Susiwijono.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur menyambut baik dan mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun dalam mendorong perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor pertanian, melalui penanaman berbagai produk hortikultura di Kota Madiun.
Walikota Madiun H. Maidi juga menyampaikan bahwa lahan-lahan tidur yang ada, dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Madiun untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang bernilai ekonomi, sekaligus untuk memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat. [qnt]