WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif menyebut pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi dapat membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memperluas pasar.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya saat dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (23/8/2025) mengatakan adopsi teknologi, termasuk AI, menjadi langkah strategis menciptakan ekosistem ekraf yang tangguh, inovatif, dan adaptif.
Baca Juga:
Kisah Inspiratif Tiga Srikandi UMKM Indonesia, Sukses ‘Naik Kelas’ Bersama Kemendag
"AI bukan semata tentang teknologi, melainkan tentang bagaimana kita menghadirkan alat baru bagi pelaku ekraf untuk meningkatkan kreativitas, efisiensi, dan daya saing produk mereka. Dengan penguasaan digital, UMKM diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas tanpa kehilangan identitas karya Indonesia,” ujar Menekraf Riefky.
Direktur Teknologi Digital Baru Kemenekraf Dandy Yudha Feryawan menambahkan AI dapat menjadi alat bantu praktis untuk meningkatkan kapasitas talenta ekraf, tapi, kreativitas dan orisinalitas pelaku usaha tetap menjadi hal utama.
Kementerian Ekraf memberikan pelatihan tentang pemanfaatan AI KreasiAI bagi pelaku UMKM di Kota Depok, Jawa Barat.
Baca Juga:
Sukses dari Business Matching, Kerajinan Anyaman Indonesia Dipesan Malaysia Senilai Rp239,50 Juta
“Kami berharap melalui KreasiAI, pegiat ekonomi kreatif Kota Depok semakin siap dan berdaya saing dalam mengadopsi teknologi AI, sehingga ekraf dapat terus menjadi the new engine of growth (mesin baru pertumbuan) bagi Indonesia,” kata Dandy.
Peserta pelatihan ialah pelaku ekraf subsektor kuliner, kriya, dan fesyen, dengan agenda pelatihan praktis, pendampingan, serta demo teknologi dari startup AI lokal. Program itu bertujuan memperkuat kapasitas pelaku ekraf agar lebih adaptif dan berdaya saing di era digital.
Kementerian Ekraf mencatat, lebih dari 90 persen UMKM di Indonesia masih belum mengoptimalkan pemanfaatan AI. Melalui KreasiAI, peserta diajarkan membuat foto produk dan video promosi, menyusun strategi pencitraan, hingga memahami Uji 4 Langkah Orisinalitas Karya untuk menghindari pelanggaran hak cipta.
Program ini terselenggara berkat kolaborasi Kementerian Ekraf, Kumpul Impact, Bank BJB, dan Dinas UKM Kota Depok. Wakil Direktur Program KUMPUL.ID, Mia Aulia Gaswara, menekankan pentingnya literasi digital agar UMKM mampu bersaing di era ekonomi digital.
Apresiasi juga datang dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Depok Iskandar Zulkarnaen serta Manajer Sentra UMKM Bank BJB Sonny Hendratyo yang menegaskan dukungan penuh terhadap UMKM naik kelas melalui teknologi.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]