Sementara itu, Chairman of Manan Foundation, Robert Manan, menyampaikan saat ini pengusaha kuliner Indonesia di luar negeri masih berjuang untuk pulih dari dampak pandemi COVID-19. Bantuan fasilitasi akses pembiayaan dari Kemenparekraf/Baparekraf merupakan salah satu bentuk dukungan kepada pengusaha kuliner Indonesia di luar negeri.
“Rintangan terbesar adalah masih minimnya branding makanan Indonesia, sedangkan potensi masakan Indonesia begitu luas. Untuk jangka menengah dan panjang pembukaan restoran Indonesia di luar negeri terlihat sangat prospektif, karena branding nama Indonesia mengalami kemajuan khususnya di masa pemerintahan Bapak Jokowi saat ini,” kata Robert.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
“Nama Indonesia telah melambung tinggi dan menjadi salah satu negara dalam G20, bahkan kedepannya diprediksi ekonomi Indonesia akan masuk dalam 10 besar negara dunia, dan berharap melalui program Indonesia Spice Up The World (ISUTW) dapat mempercepat kuliner Indonesia yang mendunia,” lanjut Robert Manan.
Di sisi lain, President Director PT.Aji Caraka Optima, Prof.Adji Hoesodo menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kemenparekraf, perlu mengatasi tantangan yang ada dengan mendorong semua pemangku kepentingan untuk mendukung para pelaku bisnis kuliner di luar negeri. Dengan demikian, mereka dapat lebih mudah mendapatkan modal mengingat keterbatasan APBN Indonesia.
“Dalam pengembangan bisnis kuliner Indonesia, tantangan bukan hanya di akses pembiayaan saja, melainkan bisa bersumber dari human capital. Jika organisasi kekulineran kita kuat, maka bisa mendukung dan mempercepat ekonomi negara kita di urutan ke-4 di dunia di masa mendatang, jadi diharapkan para pelaku usaha kuliner Indonesia bisa menjadi leader di depan terutama dalam skala internasional,” kata Prof. Adji.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Founder-CEO Holycow Group Afit Dwi Purwanto juga menyampaikan pandangan yang sama bahwa pengembangan bisnis kuliner Indonesia di luar negeri membutuhkan dukungan kuat dari pemerintah.
Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Vietnam, kuliner Indonesia masih tertinggal dalam persaingan di pasar global. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Selasa (4/7). [jp/jup]