“Dari sembilan perusahaan yang tersebar di Jawa dan Kalimantan tersebut, utilisasinya sebesar 68,48%. Sedangkan untuk jenis produknya, masih diminati pasir silika, tepung silika dan resin coated sand,’’ ia menjelaskan.
Dari sisi potensi bahan baku industri PV dan semikonduktor, data BPS tahun 2022 menyebutkan potensi nilai substitusi impor untuk Wafer Silikon mencapai USD17,7 Juta USD, USD120 Juta produk semi konduktor, USD6,2 juta untuk solar cell tidak dirakit, dan mencapai USD65,9 Juta untuk solar cell dirakit.
Baca Juga:
Sebutkan Data MVA dan Kontribusi Ekonomi Manufaktur, Menperin Tepis Isu Deindustrialisasi
“Apabila bisa disiapkan di dalam negeri, tentunya ini menjadi potensi yang sangat besar untuk Indonesia, sehingga potensi-potensi substitusi impor produk olahan silika sebagai bahan baku industri PV dan semikonduktor tersebut dapat diraih,” tutur Wiwik.
Mulai tahun ini, Kemenperin akan menyusun Rencana Aksi Kebijakan Hilirisasi KomoditasSilika/Kuarsa, dimulai dengan penyusunan draf Roadmap Hilirisasi Silika menjadi Wafer Silikon Tahun 2025 – 2035 dalam Rangka Kemandirian Industri PVModule & Semikonduktor yang akan mulai disusun pada tahun ini.
Kemudian finalisasi penyusunan Roadmap Hilirisasi Silika menjadi Wafer Silikon Tahun 2025 - 2035 akan mulai dilaksanakan tahun 2024, dilanjutkan dengan penyusunan peraturan Menteri Perindustrian terkait roadmap tersebut. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Sabtu (16/9).
Baca Juga:
Menperin Kenalkan Konsep Green Mobility Fasilitasi Teknologi Otomotif Masa Depan
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.