WahanaNews.co | Kementerian Pertanian mendukung pengembangan anggur dari hulu hingga ke hilir pada pembudi daya tingkat komunitas, di antaranya adalah Komunitas Anggur Jakarta.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa bertani saat ini tidak harus di lahan yang luas, tetapi juga bisa dilakukan di pekarangan sempit hingga atap rumah dengan memanfaatkan pot.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
"Selagi ada sinar Matahari, jadi itu pertanian dan berproduksi. Jakarta sudah membuktikannya melalui Komunitas Anggur Jakarta (KAJ), sudah membuktikannya," kata Dedi yang mengunjungi Komunitas Anggur pada acara Pameran Flori di Lapangan Banteng Jakarta.
Hal ini selaras seperti yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengajak insan pertanian untuk terus berinovasi, di antaranya melakukan inovasi teknologi untuk bercocok tanam di lahan sempit.
Dedi menyampaikan bahwa pasar anggur di Jakarta terbuka lebar lantaran buah tersebut hampir disukai semua kalangan dari anak-anak hingga orang tua. Apalagi anggur hasil KAJ ini berbuah manis dan memiliki banyak varian rasa.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
"Anggapan bahwa anggur itu asam dan tidak bisa tumbuh di Jakarta karena iklimnya panas itu tidaklah benar karena penggiat anggur sudah membuktikannya. Anggur hasil KAJ manis dan banyak varian rasa. Produksi anggur di Jakarta sangat luar biasa," tutur Dedi.
Dedi pun berharap kehadiran komunitas anggur dapat menjadi wadah untuk saling bersilaturahmi dan melakukan konsolidasi terkiat pengembangan buah anggur di Jakarta.
Di samping itu, Dedi menambahkan bahwa Kementan akan mendukung legalitas seperti varietas benih, pelatihan dalam pengembangan wawasan, dan fasilitasi untuk kultur jaringan agar produksi bibit bisa lebih banyak lagi dibanding secara pengembangan secara manual.
"Untuk hilirnya, selain produk keripik dan jus, juga bisa dibuat fermentasi minuman yang bisa dijual di daerah yang diperbolehkan bahkan bisa ekspor," tambahnya.
Ketua KAJ Yatno mengatakan ke depan akan lebih meningkatkan sektor pertanian khususnya buah anggur. Ia berharap Kementan selalu mendukung komunitas dan asosiasi anggur terutama dalam sertifikasi dan legalitas benih varietas anggur.
"Hadirnya komunitas anggur di pameran ini sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang anggur. Anggur tergantung jenisnya dan punya karakter sendiri, jadi banyak rasa-rasa seperti mangga, melati dan lainnya. Jadi tidak semua anggur itu asam," kata dia.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia Tosan Aji mengungkapkan anggotanya sudah ada di 30 Provinsi. Menurutnya, sudah banyak produk hilir tanaman anggur hasil usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tergabung dalam asosiasinya seperti keripik dan dendeng daun anggur, minuman, jus dan lainnya dan sudah ada beberapa produk seperti keripik daun anggur yang di ekspor ke Jerman.
"Komunitas anggur itu bukan baru, tapi baru beberapa bulan ini lebih dikenal masyarakat karena adanya support dari Kementan. Dari Kementan, kami juga banyak belajar bagaimana cara edukasi yang benar, standardisasi, cara tanam, pemupukan dan lainnya," kata Tosan. [qnt]