WahanaNews.co | Kementerian Pertanian (Kementan) mengantisipasi musim kemarau ekstrem atau El Nino dengan memanfaatkan infrastruktur air demi menjaga ketahanan pangan.
"Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama saat kemarau nanti, dengan memanfaatkan infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage saat kemarau datang," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Baca Juga:
La Nina Kembali! BMKG Peringatkan Banjir dan Suhu Dingin di Indonesia
Kondisi musim kemarau seperti yang sudah BMKG prakirakan, lanjut Mentan, akan terjadi kemarau yang ekstrem atau El Nino, sehingga perlu diwaspadai.
"Kondisi kemarau harus diwaspadai, terutama pada bulan Agustus yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun ini," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Ali Jamil mengatakan, terkait dengan ancaman El Nino Agustus mendatang, Kementan menyiapkan berbagai antisipasi kekeringan.
Baca Juga:
Distan Banten Siapkan 1.012 Pompa Air Antisipasi Dampak Perubahan Iklim
"Di antaranya mendorong petani untuk ikut program asuransi usaha tani padi (AUTP), mengerahkan gerakan serbu El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada," jelasnya.
Ali Jamil menerangkan pihaknya juga akan terus mendorong percepatan tanam menggunakan alsintan seperti traktor roda 4 dan traktor roda 2.
"Tahun 2023 ini Ditjen PSP juga menyiapkan alokasi bantuan alat mesin pertanian seperti traktor roda 4 (800 unit), traktor roda 2 (4.745 unit), dan pompa air 1.900 unit untuk seluruh Indonesia," sebutnya.