WahanaNews.co | Kementerian Pertanian melalui Inspektorat Jenderal (Itjen Kementan) memonitor dan memastikan kebutuhan bahan pokok di wilayah Buton dalam kondisi aman.
Selain itu, sapi hewan ternak yang berasal dari wilayah tersebut juga dalam kondisi bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).
Baca Juga:
24 Desa di Gunung Mas Terima Insentif dari Pemerintah Pusat Karena Kinerja Baik
Irjen Kementan, Jan Samuel Maringka mengatakan, selama ini pengawasan yang dilakukan berjalan dengan ketat serta melibatkan aparat penegak hukum (APH) lainya baik dari Polri, TNI, Kejaksaan, BPK dan aparat pengawas internal pemerintah (APIP).
Menurut Jan, kolaborasi tersebut berjalan dengan baik serta mampu mendukung kekuatan pangan nasional.
"Saya sudah melihat pengawasan dilakukan secara ketat. Jadi saya yakin pangan di Buton aman dan hewan ternaknya bebas PMK (penyakit mulut dan kuku)," kata Jan saat membuka dialog jaga pangan di Aula Palagimata kantor walikota Baubau, Jumat, 15 Juli 2022.
Baca Juga:
Menkeu Sri Mulyani Perketat Buka Rekening Bank, Simak Aturan Terbarunya
Menurut Jan, sektor pertanian selama ini terbukti mampu bertahan dari berbagai jurang resesi global. Sebaliknya, pertanian bertumbuh pesat meski di banyak negara dilanda pandemi Covid 19 serta adanya dampak lain akibat perang Rusia-Ukraina.
"Tapi saya yakin dengan bersinergi semua persoalan dapat diatasi dengan baik, maka pengembangan ternak di wilayah Sultra harus meningkat," ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri Walikota Kota Baubau, Kepala Kejari Kota Baubau, Bupati Buton, Kejari Buton, Dandim, Kepala Dinas Pertanian seluruh kab Buton, Balai Karantina Kelas II Kendari, dan kelompok tani kota Baubau, Kabupaten Buton dan Bulteng.