WahanaNews.co, Palangka Raya - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berupaya mengendalikan banjir yang kerap terjadi di beberapa kawasan perumahan ketika diguyur hujan dengan intensitas tinggi di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Salah satu penyebab utama banjir adalah sistem drainase yang kurang optimal.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II Palangka Raya Ferry Syahrizal mengatakan, untuk mengendalikan banjir, dilakukan pembangunan drainase utama yang berlokasi di saluran IV, kawasan Jalan Bukit Keminting, dan Jalan Lele, Kota Palangka Raya.
Baca Juga:
Progres Pembangunan Gedung Unipi Persis di Bandung Capai 41%i
"Pembangunan drainase utama pengendali banjir memiliki peran penting dikawasan berpenghuni karena membantu mengurangi resiko terjadinya banjir, mengendalikan permukaan air tanah, erosi tanah serta mencegah terjadinya kerusakan jalan," kata Ferry saat mendampingi Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Palangka Raya, Kalteng, Selasa (15/4/2025).
Menurut Ferry, manfaat pembangunan drainase utama pengendali banjir yaitu; mereduksi luasan genangan air dan mempercepat waktu penurunan muka air pada area pemukiman dan daerah tutupan lahan lainnya yang disebabkan intensitas hujan yang tinggi serta dimanfaatkan sebagai destinasi olahraga di Kelurahan Bukit Tinggal dan Palangka, Kecamatan Jekan Raya. Selanjutnya, memperkuat bahu jalan dari longsoran. Sedangkan Ketiga, menjaga dimensi saluran agar tidak berubah.
"Adapun total panjang saluran eksisting sepanjang 8.444 meter dan panjang saluran yang telah ditangani sepanjang 2.634 meter. Sedangkan panjang saluran yang belum tertangani 5.810 meter," terang Ferry.
Baca Juga:
IM57: Pengembalian Uang Diduga Gratifikasi Pejabat Kementerian PU Tak Hapus Pidana
Sementara Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengapresiasi dilakukannya pembangunan drainase utama pengendali banjir, karena konsepnya sangat bagus," kalau ini bisa diselesaikan akan menjadi kawasan destinasi kota di Palangka Raya," ujarnya.
Selain sebagai solusi banjir, menurutnya saluran drainase ini juga bisa berperan dalam mendukung ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan produktif seperti budidaya ikan air tawar. Demikian dilansir dari laman pugoid, Kamis (17/4).
[Redaktur: JP Sianturi]