WahanaNews.co, Jakarta -Berdasarkan analisa lalu lintas, kemacetan yang terjadi di Jembatan Kapuas II salah satunya karena adanya persimpangan sebelum dan sesudah Jembatan Kapuas II yaitu Simpang Adi Sucipto dan Simpang Desa Kapur.
Kendaraan dari arah Alianyang di Simpang Adi Sucipto lebih banyak yang mengambil arah ke kanan karena untuk menghindari Jembatan Kapuas I dan tidak masuk ke dalam kota Pontianak. Hal ini menyebabkan flow agak terhambat.
Baca Juga:
Kementerian PU Luncurkan Corporate University dan Smart ASN
Ditjen Bina Marga akan melakukan penataan kedua persimpangan ini untuk mengurangi kemacetan Jembatan Kapuas II tentunya berkoordinasi dengan pihak terkait. “Perlu penataan persimpangan dulu, sebelum memutuskan mengusulkan duplikasi Jembatan Kapuas II yang dari segi cost akan sangat besar. Kami lihat kendaraan terhambat karena banyak yang mengarah ke kanan. Dengan pengaturan traffic light yang ke arah kanan lebih lama diharapkan dapat mengurai kemacetan” ujar Rachman Arief Dienaputra, Dirjen Bina Marga saat mendampingi Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Kalimantan Barat, Jumat (06/12).
Jembatan Kapuas II adalah salah satu infrastruktur penting di Kalimantan Barat yang menghubungkan Kota Pontianak dengan Kabupaten Kubu Raya. Jembatan ini dirancang untuk menampung lalu lintas kendaraan berat dan ringan, berfungsi sebagai jalur alternatif dari Jembatan Kapuas I yang sering padat.
Dengan panjang mencapai ratusan meter, struktur ini dilengkapi teknologi beton bertulang untuk menahan beban tinggi. Namun, karena tingginya volume lalu lintas, jembatan ini kerap mengalami kemacetan dari akses Simpang Empat Adi Sucipto hingga Tugu Ambawang khususnya pada jam sibuk pagi dan sore. Sehingga perbaikan manajemen lalu lintas terus dilakukan salah satunya dengan penataan persimpangan.
Baca Juga:
Kementerian PU Siap Dukung Rencana Pemindahan ASN dan Ibu Kota Negara ke IKN
Penanganan kemacetan yang kerap terjadi di Jembatan Kapuas II menjadi perhatian Komisi V DPR RI. Komisi V DPR RI meminta Kementerian PU melakukan kajian teknis.
"Sekarang titik macet itu di Kapuas II. Apakah ini kita nanti duplikasi atau bikin jembatan baru di Sungai Ambangah menuju ke Sungai Durian. Itu ada beberapa pertimbangan nanti kita serahkan ke Kementerian PU”, ujar Lasarus Ketua Komisi V DPR RI yang memimpin Kunker.
Terkait konektifitas, Komisi V DPR RI juga meminta jalan penghubung antara Jembatan Kapuas II menuju Tugu Alianyang mendapat perhatian. “Kemudian jalan penghubung antara Jembatan Kapuas II menuju Tugu Alianyang. Seharusnya kan dua jalur. Sekarang baru satu jalur,” sambungnya.