WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Perindustrian turut berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan industri terhadap tenaga kerja kompeten, yang mencapai sekitar 682.000 orang per tahun. Apalagi, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang terampil akan mendukung peningkatan daya saing industri nasional.
“Oleh karena itu, kami terus memperkuat kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai stakeholders, baik dari dalam maupun luar negeri, seperti mitra industri, asosiasi industri, pemerintah daerah, dan mitra pembangunan luar negeri terkait penerapan pendidikan vokasi sesuai dengan standar Eropa,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan di Jakarta, Kamis (7/12).
Baca Juga:
Sebutkan Data MVA dan Kontribusi Ekonomi Manufaktur, Menperin Tepis Isu Deindustrialisasi
Wujud nyata kolaborasi antara BPSDMI Kemenperin dengan mitra internasional dalam penerapan pendidikan vokasi sistem ganda, antara lain melalui penyelenggaraan serangkaian kegiatan vokasi dengan menggandeng Pemerintah Jerman dan Swiss. Salah satu bentuk kegiatan yang dijalankan adalah workshop tentang Penguatan Manajemen Kelembagaan Institusi Vokasi.
Selain itu, Pelatihan Pelatih Tempat Kerja Internasional Batch 6, Pelatihan Master Trainer Pelatih Tempat Kerja Internasional Tahun 2023, dan Focus Group Discussion (FGD) Structured Internship Guidelines yang dijalankan pada bulan Oktober sampai akhir November 2023.
“Workshop Penguatan Manajemen Kelembagaan Institusi Vokasi merupakan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan yang bertujuan untuk memperkuat promosi dan kualitas sistem VET di Indonesia, serta memberikan solusi inovatif dalam manajemen politeknik yang mampu menghadapi tantangan global dan masa depan,” jelas Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Emmy Suryandari.
Baca Juga:
Menperin Kenalkan Konsep Green Mobility Fasilitasi Teknologi Otomotif Masa Depan
Kegiatan yang dilaksanakan pada 30 Oktober hingga 3 November tersebut, diikuti oleh 36 peserta dari unit pendidikan tinggi Kemenperin, Kemendikbudristek, Kemenparekraf, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Workshop hasil kerja sama BPSDMI dengan Swisscontact melalui Proyek Skills for Competitiveness (S4C) ini juga menghadirkan fasilitator dengan kualifikasi internasional dari International Training Centre of International Labour Organization (ITC-ILO) dan turut mengundang SwissCham serta mitra industri dalam negeri.
“ILO dan ITC-ILO berkomitmen untuk mendukung stakeholders dalam upaya berkelanjutan untuk menghadapi tantangan pengembangan skills,” kata Pakar Internasional ILO dari Tunisia Naceur Chraiti.
Selanjutnya, dalam pengembangan kemitraan vokasi antara kampus dan mitra industrinya, BPSDMI didukung penuh oleh GIZ Jerman, Swisscontact-S4C, dan Kadin Indonesia untuk melatih keterampilan pelatih tempat kerja sesuai best practice di negara Eropa melalui pelaksanaan Pelatihan Pelatih Tempat Kerja (ICT) Internasional Batch 6 pada 6-12 November 2023, yang menjadikan total peserta dari keseluruhan rangkaian Pelatihan ICT selama ini menjadi 380 orang.
Ketua Komisi Tetap Pelatihan Vokasi KADIN Indonesia Wisnu Wibowo mengapresiasi pendidikan vokasi yang telah dilaksanakan oleh Kemenperin. “Melihat dari sisi demand, pendidikan vokasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan industri. Saya kira pendidikan vokasi Kemenperin sudah selangkah lebih maju. Sudah banyak industri yang bekerja sama sehingga mampu untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang diterima bekerja,” tandasnya. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Jumat (8/12).
[Redaktur: JP Sianturi]