WahanaNews.co, Buleleng - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menekankan pentingnya 3K yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas dalam upaya mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih berdaya saing dan siap ekspor.
Hal ini disampaikan Wamendag Jerry saat mengunjungi Kejapa Coffee and Bamboo di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng Bali, Jumat (22/9).
Pada kunjungan kerja tersebut, Wamendag Jerry turut didampingi Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perdagangan Krisna Ariza. Kunjungan dilakukan untuk melihat langsung proses pengerjaan kerajinan bambu sekaligus mendengar aspirasi para perajin.
Baca Juga:
Dukung Inovasi Ritel, Wamendag Roro Tegaskan Kontribusi Ritel bagi Ekonomi dan Perdagangan Nasional
“Jika memang ingin merambah pasar ekspor, UMKM perlu menerapkan 3K, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. UMKM harus dapat meningkatkan kualitas produknya, menambah kemampuan produksi dengan lebih efisien, dan mempertahankan daya produksi agar terus konsisten,” jelas Wamendag.
Wamendag Jerry menjelaskan, Kementerian Perdagangan memiliki perwakilan perdagangan di 45 negara untuk mempermudah proses ekspor para UMKM yang memang sudah mampu memenuhi 3K tersebut.
Misalnya memberi akses untuk penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), identifikasi kebutuhan dan preferensi kriteria produk dari negara setempat, dan pelatihan ekspor.
Baca Juga:
Jadikan Perdagangan Lebih Adil dan Berkelanjutan, Wamendag Roro: Indonesia Perlu Manfaatkan Hidrogen
Pada pertemuan ini, Wamendag Jerry menyimak berbagai aspirasi para perajin bambu. Salah satunya, usulan agar pemerintah dapat menyediakan satu tempat sebagai sentra UMKM untuk memamerkan karya dari beberapa desa.
Selain itu harapan agar Kementerian Perdagangan memfasilitasi para pelaku usaha untuk mengikuti berbagai pameran di Jakarta.
"Sentra UMKM adalah ide yang baik. Untuk mewujudkannya, diperlukan kerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan pemerintah daerah setempat dan anggota legislatif. Sedangkan, untuk pameran, bulan depan Kementerian Perdagangan mengadakan Trade Expo Indonesia yang dapat diikuti oleh para pelaku UMKM," respons Wamendag.
Wamendag Jerry juga mendorong UMKM agar tidak henti berinovasi dalam strategi pemasaran sehingga penjualan dalam negeri pun dapat meningkat.
Misalnya dengan menambahkan deskripsi produk. Seperti nilai tradisi dari para perajin dan nilai ramah lingkungan yang diusung, ditambah
informasi spesifikasi ukuran, nama produk, dan jenis bambu yang digunakan. Selain itu, kerja sama dengan lintas sektor dengan konsep Business to Business perlu mulai diterapkan.
“Salah satu cara yang dapat digunakan adalah melalui seni bercerita yang kini juga banyak diterapkan dan membuat calon pembeli lebih tertarik. Strategi pemasaran lain juga perlu dipertimbangkan, misalnya bekerja sama dengan hotel-hotel, agar mereka menggunakan produk UMKM dari sini untuk fasilitas di kamar mereka,” ujar Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry berharap berbagai pihak turut terlibat dalam memajukan UMKM yang nantinya juga kembali pada kesejahteraan masyarakat. UMKM adalah pilar perdagangan yang strategis dan memberikan kontribusi pada ekonomi nasional. “Dengan sumbangsih sebesar itu, maka sudah menjadi tugas kita bersama untuk memajukan UMKM,” tandasnya.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]