WahanaNews.co, Jakarta - PT. Bank Seabank Indonesia (SeaBank) mencatatkan laba sebelum pajak (PBT) tahun berjalan sebesar Rp204 miliar, atau meningkat 350% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Capaian positif tersebut telah dirilis resmi SeaBank dalam Laporan Keuangan Kuartal II-2024 melalui situs resmi perusahaan.
Pada kuartal II 2024, SeaBank juga mencatatkan nilai aset sebesar Rp31 triliun, atau meningkat 11% jika dibandingkan dengan jumlah aset di Desember tahun lalu.
Baca Juga:
Bea Cukai Tindak 31.275 Perdagangan Ilegal di 2024, Menkeu: Potensi Kerugian Negara Rp3,9 Triliun
Peningkatan tersebut disumbang oleh keberhasilan SeaBank menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 13%. Torehan positif ini juga tergambar dari jumlah nasabah SeaBank yang sudah mencapai sekitar 13 juta nasabah di periode yang sama.
Dalam kinerja penyaluran kredit, SeaBank berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp18 triliun hingga akhir Juni tahun ini. Meski demikian, manajemen berhasil menjaga rasio NPL yang
tetap terjaga baik di angka 1.98% hingga akhir kuartal II.
Perusahaan menyatakan tetap
konsisten menjalankan prinsip kehati-hatian dalam pertumbuhan penyaluran kredit yang meningkat tersebut. Rata-rata transaksi harian nasabah SeaBank juga memperlihatkan performa positif.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Sektor Keuangan Jadi Game Changer Pembangunan Indonesia
Tercatat, terdapat 3 juta transaksi dengan jumlah perputaran uang mencapai Rp2 triliun. Jumlah transaksi tersebut berasal dari ekosistem layanan digitalnya, seperti pembayaran pulsa, listrik, multifinance, transfer rekening keluar-masuk, QRIS dan berbagai fasilitas
lainnya.
Direktur Utama SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley, menyampaikan capaian positif di semester I-2024 ini telah menjadi bukti strategi bisnis yang dijalankan SeaBank, telah
berada di peta jalan usaha yang tepat.
“SeaBank berkomitmen selalu menghadirkan inovasi dalam strategi bisnis perbankan. Kinerja bank yang baik terlihat dalam capaian kuartal II 2024, yang terus menunjukkan tren
positif. Meski demikian, kami tetap memegang prinsip kehati-hatian dalam seluruh aktivitas usaha SeaBank. Saat ini, kami optimis SeaBank akan terus melaju di sisa tahun ini dan memberikan ekosistem layanan terbaik ke nasabah di seluruh penjuru Nusantara,” jelas Sasmaya.
Selain berhasil melanjutkan tren bisnis positifnya di kuartal II-2024, SeaBank juga berhasil menjadi bank yang terbanyak dipilih oleh Gen Z Indonesia. Hasil survei Populix pada bulan Juli 2024 lalu, menunjukkan bahwa SeaBank menjadi bank layanan digital yang terbanyak dipilih oleh Gen Z. Menurut Populix, Seabank memiliki market share sebesar 57%.
Survey tersebut menjelaskan beberapa layanan digital SeaBank menjadi fitur favorit bagi kalangan nasabah. Layanan isi ulang e-wallet, transfer antar bank, berbelanja di
e-commerce atau platform online, serta transfer antar rekening, menjadi contoh layanan favorit nasabah.
Selain itu, survei menunjukkan terdapat berbagai faktor penting yang memengaruhi keputusan responden dalam memilih bank digital. Biaya admin dan biaya transfer yang
rendah memengaruhi 56% responden, program promosi, diskon atau cashback 52%, keamanan bank 50%, desain aplikasi yang mudah digunakan 49%, hingga fleksibilitas dalam transaksi sehari-hari mengambil 47% dari keputusan responden.
Terkait dengan didapatnya SeaBank oleh Populix sebagai bank paling dipilih Gen Z, Sasmaya menilai capaian tersebut sebagai kombinasi keberhasilan strategi usaha, kerja
keras karyawan dan tepatnya strategi pemasaran SeaBank dengan kebutuhan nasabah Indonesia.
“SeaBank terbanyak dipilih Gen Z dalam penggunaan di transaksi sehari-hari, karena layanan kami mampu menjawab kebutuhan nasabah. Fitur-fitur yang kami tawarkan, seperti
bebas biaya admin dan transfer, program promosi yang menarik, dan kemudahan aplikasi, menjadi buah dari inovasi dan kerja keras seluruh jajaran karyawan. Kami mengucapkan
terima kasih atas respon positif nasabah, Seabank terus berkomitmen menjaga kinerja positif ini di masa depan,” tutup Sasmaya.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]