“Kami berupaya mempertahankan tradisi ini melalui atraksi guna menunjang pariwisata di Desa Manistutu,” ujar Master.
Master melanjutkan, makepung lampit sebelumnya hanya dilakukan ketika musim turun atau menjelang tanam padi di sawah. Namun, saat ini setelah menjadi binaan PLN dan mendapatkan bantuan penataan lahan dan dan mesin penyedot air, tradisi ini telah memiliki lahan tersendiri dan bisa menggenangi sirkuit lampit dengan air ketika musim kemarau.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Himbau Konsumen Manfaatkan Diskon Token Listrik: Beli Rp100.000, Bayarnya Cuma Rp50.000
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan lewat kegiatan Relawan BUMN ini PLN berupaya menciptakan Creating Shared Values (CSV) sehingga dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat lokal.
"Hal ini selaras dengan konsep Sustainable Development Goals (SDG’s), di mana PLN tak hanya fokus pada usaha ketenagalistrikan tapi juga berupaya memberikan Creating Shared Value (CSV) dalam hal ini untuk membangun UMKM secara berkelanjutan dan melestarikan kebudayaan setempat agar lebih dikenal lebih luas,” jelas Darmawan.
Darmawan berharap, program ini mampu meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan menjaga budaya yang ada selaras dengan upaya meningkatkan sektor pariwisata di wilayah tersebut.
Baca Juga:
ALPERKLINAS: Tanpa Hemat, Indonesia Tidak Akan Bisa Swasembada Energi
[ADV/Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.