"Jadi concern kita terhadap lingkungan ini tidak hanya di produk kita hasilkan bagus, enak dan bersaing. Tapi kita juga bersaing dari konsep bisnisnya, karena orang menikmati kopi bukan cari protein, vitamin, mineral atau kandungan gizi tapi benar-benar untuk sebuah kenikmatan," tuturnya.
"Dan biasanya tuntutan barang seperti itu terhadap proses itu sangat tinggi bagaimana kopi ini dihasilkan apakah ramah lingkungan apakah berkeadilan, termasuk kerja sama, tidak hanya sama petani tapi juga dengan prosesor, logistik juga perbankan," jelasnya.
Baca Juga:
Tren Kopi Sumedang Naik Daun, DiskopUKMPP: Ini Saatnya Inovasi dan Ekspansi!
Dia pun menilai peran perbankan seperti BNI sangat strategis dalam membesarkan UMKM termasuk usahanya. Sebab, adanya pembiayaan dan pendampingan dari BNI membuat usahanya berkembang seperti saat ini.
"Di sini peran BNI sangat strategis karena dari awal sebelum ekspor saya mengajukan kredit ke BNI dan alhamdulillah dalam prosesnya tuh bertambah, bertambah terus hingga membantu berbagai hal khususnya dalam pengembangan bisnis kopi ini," jelasnya.
Untuk diketahui CV Frinsa Agrolestari memasarkan biji kopi green bean dari Pangalengan dengan merek Java Frinsa. Saat ini, ada 10 varietas kopi Pangalengan yang diolah menjadi green bean oleh Java Frinsa.
Baca Juga:
5 Penyakit Bisa Menyerah jika Anda Minum Kopi Hitam Tanpa Gula
Kopi green bean Java Frinsa diperoleh setelah melalui lima tahap pengolahan kering dan 11 tahap pengolahan basah. Wildan turut memberdayakan para petani kopi di lingkungannya untuk memenuhi permintaan pasar. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.