WahanaNews.co | Mulai maret 2023, PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN sebagai Subholding Gas Pertamina bakal mengkonversi truk Pertamina berbahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas atau Compressed Natural Gas (CNG).
Direktur Utama PGN Muhammad Haryo Yunianto mengatakan konversi itu akan dimulai di Marketing Operation Region (MOR) III, IV dan V. Sementara efisiensi yang didapat dari konversi ini sebesar 54 persen atau setara Rp260 juta per unit per tahun. Sedangkan biaya investasinya Rp250 juta per unit.
Baca Juga:
Alami Pecah Ban, Truk Tangki Pertamina Terbakar di Jalan Pantura
"Walaupun biaya investasinya per unit adalah Rp250 juta, cuma para pemilik truk hanya investasi sekali, nantinya dia bisa manfaatkan selama delapan tahun," ujar Haryo dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (1/2).
Tak hanya truk Pertamina, PGN juga akan mengkonversi kendaraan dinas Pertamina dari berbahan bakar minyak menjadi CNG. Konversi akan dilakukan mulai Maret 2023.
PGN juga akan melakukan konversi menjadi berbahan bakar CNG. Uji coba akan dilakukan pada 300 unit motor mulai 1 Maret mendatang di DKI Jakarta dan Semarang.
Baca Juga:
U-Turn di TKP Kecelakaan Cibubur Ditutup Permanen
Menurut Haryo, bahan bakar gas jauh lebih murah dibandingkan BBM. Misalnya, untuk satu liter pertalite harganya Rp10 ribu, sedangkan dengan CNG hanya perlu merogoh kocek Rp4.500. Artinya, masyarakat bisa menghemat Rp5.500 per liter jika menggunakan bahan bakar gas tersebut.
Sementara biaya investasi konversi motor tersebut sebesar Rp3,5 juta-Rp4 juta per unit.
"Kalau misalnya konversi ini juga kami bisa mendapatkan dukungan komisi VII, apakah kami bisa ikut dalam program insentif atau bentuk yang lain, mungkin masyarakat akan lebih punya trigger dan terbantu karena bisa membeli harga setara liter hanya Rp4.500," kata Haryo seperti dilansir dari CNN, Kamis (2/2/2023).