WahanaNews.co | Mastercard meminta lembaga keuangan berhenti mengizinkan transaksi ganja pada kartu debit-nya.
Pasalnya, sebagian besar bank di negara tersebut tidak melayani perusahaan ganja karena barang tersebut tetap ilegal di tingkat federal.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Padahal di sejumlah negara bagian AS, ganja legal untuk penggunaan obat dan rekreasi.
"Ketika kami mengetahui masalah ini, kami segera menyelidikinya. Sesuai dengan kebijakan kami, kami menginstruksikan lembaga keuangan yang menawarkan layanan pembayaran kepada pedagang ganja dan menghubungkan mereka ke Mastercard untuk menghentikan aktivitas tersebut," kata juru bicara Mastercard seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/07/23).
"Pemerintah federal menganggap penjualan ganja ilegal, jadi pembelian ini tidak diperbolehkan di sistem kami," tambah juru bicara itu.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
CEO Sunburn Cannabis Brady Cobb mengatakan langkah Mastercard tersebut merupakan pukulan bagi industri ganja legal Amerika Serikat (AS).
Terlebih untuk pasien/konsumen yang ingin mengakses ganja sebagai pengobatan.
Sementara itu, Presiden Pot firm Verano Darren Weiss mengatakan pihaknya akan terus mengadvokasi reformasi ganja di Washington melalui dialog lebih lanjut dengan pejabat terpilih dan pemangku kepentingan.
Upaya ini dilakukan untuk memajukan percakapan yang mendukung pertumbuhan ganja legal dan aman di seluruh AS.
Awal bulan ini, Senator Republik John Cornyn mengatakan rencana Pemimpin Mayoritas Chuck Schumer untuk meloloskan undang-undang perbankan ganja adalah angan-angan.
Di parlemen AS, Partai Republik keras terhadap ganja.
SAFE Banking Act, undang-undang penting yang akan memudahkan industri ganja untuk mengakses layanan perbankan disebut tak akan diterima partai oposisi pemerintah Presiden AS Joe Biden tersebut.[Sdy]