Rahmad juga menegaskan kolaborasi dan dukungan dari pemerintah juga menjadi salah satu faktor penting dalam kemajuan perusahaan.
“Menjadi salah satu BUMN yang memasuki peringkat top 500 di ASEAN tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Capaian kinerja positif Pupuk Indonesia tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah, terutama Menteri BUMN selama 5 tahun terakhir,” kata dia.
Baca Juga:
Mendagri Apresiasi Perjuangan Mentan Amran Tambah Alokasi Pupuk
Pada 2023, Pupuk Indonesia menunjukkan kesinambungan kinerja positif dan ketangguhan perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar dan penugasan pemerintah.
Dari sisi operasional, Pupuk Indonesia telah merealisasikan produksi sebesar 18,84 juta ton (audited), dengan komposisi pupuk 11,65 ton dan non-pupuk 7,12 juta ton. Selain itu,realisasi penjualan (audited) sebesar 11,71 juta ton, dengan pupuk sebesar 10,38 juta ton dan non-pupuk sebesar 1,33 juta ton.
Pupuk Indonesia juga meluncurkan berbagai inovasi dan aksi korporasi seperti peresmian pabrik pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) dengan kapasitas produksi sebesar 500 ribu ton per tahun, groundbreaking proyek Pupuk Sriwidjaja (Pusri) 3B untuk meremajakan pabrik pupuk lama dengan teknologi terkini dengan tujuan meningkatkan efisiensi produksi, serta pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak dengan kapasitas produksi pupuk Urea sebesar 1,15 juta ton.
Baca Juga:
Pemdes Anggoli Tapteng Salurkan Bantuan Pupuk Kepada Warga
Pengembangan tersebut sejalan dengan potensi dimana ASEAN saat ini merupakan kawasan yang dinamis dan berkembang pesat, dengan perekonomian utama yang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan Eropa atau Amerika Serikat.
Di tingkat regional ASEAN, kata Rahmad, Pupuk Indonesia juga menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI), BUMN dari negara jiran, Brunei Darussalam untuk pengembangan urea dan amonia.
Rahmad mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia menguasai empat persen produksi amonia global dan merupakan pemain utama amonia di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara.