WahanaNews.co | Indonesia dan Persatuan Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU) memasuki putaran kedua perundingan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA).
Perundingan Putaran Kedua Indonesia-EAEU FTA, atau IEAEU-FTA, tersebut digelar pada 24-26 Juli 2023 di Moskow, Rusia.
Baca Juga:
Bertemu Mendag Kanada, Zulkifli Hasan: Percepat Penyelesaian Perundingan ICA-CEPA
Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan RI Johni Martha selaku Ketua Kelompok Perunding Indonesia, sedangkan Delegasi EAEU dipimpin Head of Division for Special Issues in Trade Regulation pada Trade Policy Department Anton Tsetsinovskiy sebagai Ketua Kelompok Perunding EAEU.
“Perundingan dagang Indonesia dengan Persatuan Ekonomi Eurasia merupakan bentuk keseriusan
Pemerintah Indonesia untuk memperluas akses pasar nontradisional. Kami harap IEAEU-FTA akan membuka era baru kemitraan antara Indonesia dan negara-negara Persatuan Ekonomi Eurasia, serta menjadi pintu masuk ke wilayah Eropa Timur dan Tengah yang memiliki potensi pasar besar,” ungkap Johni.
Perundingan Putaran Kedua IEAEU-FTA membahas sepuluh isu runding. Kesepuluh isu tersebut adalah perdagangan barang (trade in goods), pengamanan perdagangan (trade remedies), ketentuan asal barang (rules of origin), ketentuan hukum dan isu kelembagaan (legal and
institutional issues), hak kekayaan intelektual (intellectual property rights), persaingan (competition), niaga elektronik (e-commerce), penyelesaian sengketa (dispute settlement), kerja
sama (cooperation), serta prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan (customs and trade
facilitation).
Baca Juga:
Bertemu Mendag Korea Selatan, Zulkifli Hasan Bahas Pemanfaatan Perjanjian Dagang Indonesia-Korsel
Dalam putaran kedua ini, Indonesia dan EAEU berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam pembahasan teks. Pembahasan teks tersebut terutama menyangkut penyelesaian Bab Administrasi
Kepabeanan dan Fasilitasi Perdagangan (Customs Administration and Trade Facilitation/CATF). Bab
tentang CATF secara resmi menjadi bab pertama yang disepakati di bawah Perundingan IEAEU-FTA.
“Meskipun baru putaran kedua perundingan, kedua belah pihak telah berhasil menyelesaikan satu bab terkait kepabeanan dan fasilitasi perdagangan. Kami yakin dengan pendekatan yang mengedepankan kepentingan bersama dan fleksibilitas, Indonesia dan EAEU dapat menyelesaikan perundingan ini sesuai target yaitu pada 2024,” kata Johni.
Perundingan IEAEU-FTA diluncurkan secara resmi pada pada 5 Desember 2022 oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Eurasian Economic Commission Andrey Slepnev.
Kedua belah pihak menargetkan tahap perundingan selesai dalam dua tahun. Perundingan putaran ketiga akan digelar di Indonesia pada akhir November 2023. [jp/jup]